Antisipasi Kerusuhan, Pusat Perbelanjaan Hong Kong Tutup Lebih Awal

Kamis, 10 Oktober 2019 - 17:33 WIB
Antisipasi Kerusuhan, Pusat Perbelanjaan Hong Kong Tutup Lebih Awal
Komuter antre saat menunggu bus dekat stasiun MTR Kwun Tong saat stasiun itu ditutup setelah vandalisme demonstran di Hong Kong, China, pada 9 Oktober. Foto/Reuters
A A A
HONG KONG - Berbagai pusat perbelanjaan Hong Kong tutup lebih awal untuk menghindari menjadi target kerusuhan dalam unjuk rasa yang digelar di penjuru kota pada Kamis (10/10). Sejumlah stasiun kereta metro juga tutup tiga jam lebih awal untuk menghindari kerusakan yang sering terjadi saat unjuk rasa.

Hong Kong menjadi salah satu kota belanja terpopuler di dunia namun unjuk rasa yang berlangsung empat bulan terakhir telah merusak reputasinya. Berbagai toko dan pusat perbelanjaan menjadi lokasi unjuk rasa serta mengalami vandalisme.

Pusat keuangan Asia itu juga mengalami resesi pertama dalam satu dekade akibat kerusuhan. Sektor pariwisata dan ritel mengalami dampak terburuk.

Para demonstran bermain kucing dan tikus dengan polisi. Mereka menggelar unjuk rasa di sejumlah lokasi berbeda. Pengunjuk rasa melakukan koordinasi aksi melalui media sosial dan menggelar aksi di beberapa tempat berbeda agar personil kepolisian terpecah.

Apple Inc juga telah menghapus aplikasi yang digunakan demonstran untuk melacak pergerakan kepolisian. Tindakan Apple itu membuat beberapa demonstran berniat menggelar aksinya di Apple Store Hong Kong.

Kerusuhan terjadi sejak empat bulan lalu saat oposisi menentang Rancangan Undang-Undang (RUU) ekstradisi. Namun unjuk rasa itu meluas menjadi gerakan pro-demokrasi yang khawatir China semakin menekan kebebasan Hong Kong. Kerusuhan itu menjadi krisis politik terburuk di Hong Kong sejak 1997 saat Inggris menyerahkan kota itu ke China.

Banyak demonstran muda yang menyoroti meluasnya kesenjangan sosial, harga properti yang terus naik dan tak terjangkau harganya bagi mereka. Pengunjuk rasa juga menyebut buruknya prospek lapangan kerja di Hong Kong.

Unjuk rasa yang digelar pada Kamis (10/10) juga untuk mendukung Taiwan yang memperingati Hari Nasional. Demonstrasi juga digelar untuk mengecam kebrutalan polisi. pengunjuk rasa diperkirakan memakai tambalan mata untuk menunjukkan solidaritas pada seorang demonstran muda yang terluka saat unjuk rasa dengan kepolisian.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2438 seconds (0.1#10.140)