Wapres JK: Jangan Sampai Nelayan Indonesia Seperti Somalia

Selasa, 08 Oktober 2019 - 17:04 WIB
Wapres JK: Jangan Sampai Nelayan Indonesia Seperti Somalia
Masih maraknya illegal fishing di Indonesia harus dituntaskan agar nelayan Indonesia tak berakhir seperti nelayan Somalia. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyayangkan pencurian ikan (illegal fishing) yang masih terus terjadi di lautan Indonesia.

Jika tak diatasi, JK khawatir lautan Indonesia akan berakhir seperti Somalia.

Dia mengatakan, Somalia dikenal sebagai negara dengan sumber perikanan yang baik, utamanya pada komoditas tuna. Namun, illegal fishing yang terus menerus terjadi di lautan negara tersebut membuat masyarakatnya geram dan beralih pada kegiatan pembajakan.

"Kalau bicara Somalia, pikiran kita adalah bajak laut. Itu terjadi karena nelayan marah, banyak nelayan dari negara-negara lain dengan kapal-kapal yang cangggih datang mengambil ikan mereka. Sehingga bukan lagi mencari ikan, rakyat yang marah itu jadi mencari kapal (membajak)," ujar JK dalam pembukaan SDGs Annual Conference 2019 terkait Laut Berkelanjutan di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Sekedar diketahui, serangan bajak laut menjadi hal yang biasa di lepas pantai Somalia. Negara yang berantakan saat perang itu tidak memiliki pemerintahan yang efektif sejak 1991. Hal itu membuat pembajak beroperasi di sepanjang wilayah lepas pantai, terlebih secara internasional wilayah laut yang digunakan untuk menjarah benar-benar tak memiliki hukum.

Mengingat kondisi wilayah Indonesia yang 78% merupakan lautan, tegas Wapres, maka perlu belajar dari apa yang sudah terjadi di Somalia. JK berharap para nelayan Indonesia tidak berakhir seperti nelayan di Somalia yang malah jadi pembajak.

"Mudah-mudahan nelayan di Maluku atau di Jawa, dan sebagainya tidak marah seperti (nelayan) di Somalia, karena habis sumber daya ikannya," katanya.

Namun JK menekankan, menghadapi illegal fishing juga diperlukan peran seluruh masyarakat Indonesia. Tak hanya itu, peran masyarakat juga diperlukan dalam menjaga keberlangsungan sumber daya di lautan Indonesia agar tidak rusak.

"Ini tentu harus menjadi upaya bersama dalam menjaga laut. Jangan biarkan sumber-sumber laut habis. Penting dalam menjaga kapasistas laut dan meningkatkan sumber daya manusia di pesisir," jelasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2583 seconds (0.1#10.140)