Dampak Pelarangan Penggunaan Minyak Goreng Curah, Siap-siap Harga Gorengan Bakal Naik

Selasa, 08 Oktober 2019 - 12:26 WIB
Dampak Pelarangan Penggunaan Minyak Goreng Curah, Siap-siap Harga Gorengan Bakal Naik
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mewajibkan penjualan minyak goreng melalui kemasan atau tak lagi membolehkan penjualan secara curah mulai tahun depan. (Foto/Dok/SINDOnews)
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mewajibkan penjualan minyak goreng melalui kemasan atau tak lagi membolehkan penjualan secara curah mulai tahun depan.

Menyikapi hal ini, pelaku usaha kecil seperti pedagang gorengan ancang-ancang akan menaikkan harga jual gorengan.

Supartno, salah satu pedagang gorengan di Cibubur mengatakan rencananya untuk menjual gorengan hingga mencapai Rp2.000 dari sebelumnya Rp500 per buah. Pasalnya, dia meyakini harga minyak goreng kemasan lebih mahal dari yang curah sehingga biaya produksi pembuatan gorengan juga semakin tinggi.

"Bikin gorengan itu kan pake (biaya) produksi ya. Saya jual gorengan ini Rp500, omzet aja kadang enggak menutupi. Kalau minyak curah enggak ada, ya (harganya) saya naikin jadi Rp1.500 atau bisa Rp2.000, kan minyak kemasan mahal," ujar Supartno saat diwawancarai SINDOnews di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Dia mengatakan kenaikan harga gorengan hingga lebih dua kali lipat tersebut akan dilakukan jika pemerintah tidak memberikan subsidi atau harga murah untuk minyak kemasan, khususnya bagi pedagang kecil seperti dirinya.

"Ya kalau (harga gorengan) enggak mau naik, ya sudah jual minyak kemasan seharga minyak curah, kan biar seimbang dan kita juga enggak terbebani," jelasnya.

Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyebutkan, harga yang tidak mahal menjadi prasyarat agar konsumen tak kembali membeli minyak goreng curah yang mulai tahun 2020 sudah dilarang peredarannya. Sesuai rencana, HET (harga eceran tertinggi) ditetapkan Rp11.000 per liter.

Sebagai informasi, penggunaan minyak goreng curah tidak aman bagi konsumen. Minyak goreng curah, kata Mendag, tidak terjamin bahan-bahan pembuatnya, kurang higienis dan proses pembuatannya pun bisa berbahaya bagi konsumen.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9280 seconds (0.1#10.140)