Ini Daftar 10 Perusahaan Penyedia Tentara Bayaran Terkuat di Dunia

Senin, 07 Oktober 2019 - 08:12 WIB
Ini Daftar 10 Perusahaan Penyedia Tentara Bayaran Terkuat di Dunia
Di tengah perang modern, kehadiran tentara bayaran ternyata sangat dibutuhkan. Dibandingkan tentara resmi sejumlah negara, tentara bayaran dianggap lebih terlatih dan profesional. (Ilustrasi: SINDOnews/Titus Jefika)
A A A
JAKARTA - Di tengah perang modern, kehadiran tentara bayaran ternyata sangat dibutuhkan. Keberadaan tentara bayaran dan kontraktor militer swasta tumbuh seiring maraknya konflik. Di mana ada konflik (atau perang), maka di situ ada tentara bayaran yang siap meraup untung.

Dibandingkan tentara resmi sejumlah negara, tentara bayaran dianggap lebih terlatih dan profesional. Berikut 10 perusahaan penyedia tentara bayaran terkuat di dunia. (Baca juga: Negara dengan Kekuatan Militer Terkuat di 2018)

1. Security Giant G4S (Inggris)

Pada 2013, Security Giant disebut mempekerjakan sekitar 625.000 orang dan menjadikannya sebagai perusahaan swasta dengan tenaga kerja terbanyak kedua di dunia. Selain fokus mengamankan bank, penjara swasta, dan bandara pribadi, G4S juga ikut terjun langsung ke medan konflik di dunia.

Pada 2008, Armorgroup, pasukan elite G4S, mengerahkan 9.000 tentaranya untuk melindungi konvoi pasokan non militer di Irak. Security Giant memiliki cabang di 125 negara, termasuk di kawasan berbahaya seperti Afrika dan Amerika latin.

2. Securitas AB (Swedia)

Securitas AB adalah perusahaan pasukan bayaran yang berdiri pada 1934 dan sampai sekarang memiliki 300.000 anggota. Securitas AB bekerja di 53 negara di dunia meski pusatnya ada di Swedia dan cabang terbesarnya ada di negara-negara Amerika sebelah utara.

Layanan yang bisa diberikan kepada konsumen jenisnya sangat beragam. Mulai dari melakukan pengawalan dan patroli keamanan. Selanjutnya melakukan investigasi terhadap kasus-kasus yang tak bisa diberikan kepada pihak keamanan resmi

3. Unity Resource Group (Australia)

Perusahaan ini berbasis di Australia dan memiliki 1.200 staf di penjuru dunia. Berbagai tentara veteran Australia, Amerika Serikat, dan Inggris bergabung ke perusahaan ini sebagai tentara bayaran.

Perusahaan ini mulai dikenal setelah mendapat tugas menjaga kedutaan besar Australia di Baghdad, Irak. Pada 2010, pasukan bayaran ini bertanggung jawab atas dua penembakan mobil kontroversial di Irak, yang menyebabkan seorang profesor asal Australia dan dua wanita sipil tewas.

4. Erinys (AS)

Erinys mendapatkan kontrak dari Departemen Luar Negeri AS ke Irak. Misinya adalah mengerahkan sekitar 16.000 pasukan untuk menjaga 282 lokasi di Irak, terutama mengamankan pipa minyak, blok migas, dan aset energi lainnya. Erinys juga terkenal di Afrika. Pada medio 2013, mereka mendapatkan dua kontrak dari Republik Kongo untuk mengamankan proyek migas dan pertambangan biji besi.

5. Asian Security Group (Afghanistan)

Didirikan oleh Mashmat Karzai, sepupu Presiden Afganistan, Hamid Karzai. Asia Security Group merupakan perusahaan keamanan terbesar di Afganistan dengan 600 tentara. Berkantor pusat di Kabul, mendapatkan kontrak jutaan USD dari militer AS untuk melindungi konvoi pasukan koalisi di selatan Afganistan. Selain itu, perusahaan ini berafiliasi dengan perusahaan tentara bayaran lainnya, DynCorp.

6. DynCorp (AS)

Berbasis di Virginia, Amerika Serikat (AS), merupakan salah satu dari delapan perusahaan militer swasta yang dipilih oleh Departemen Luar Negeri AS untuk tetap di Irak saat pasukan AS secara resmi keluar dari Irak. Perusahaan ini berhasil meraup USD3,4 miliar dan aktif di Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin.
DynCorp memiliki sekitar 10.000 pasukan. Perusahaan ini antara lain ikut menumpas kelompok pemberontak di Kolombia dan misi anti narkoba di Peru serta melucuti senjata para pejuang di Somalia, Liberia, dan Sudan Selatan.

7. Triple Canopy (AS)

Salah satu perusahaan tentara swasta yang ikut menggantikan pasukan AS di Irak, Triple Canopy, mengerahkan 1.800 tentara di negara tersebut. Triple Canopy meraup kontrak USD1,5 miliar untuk menggantikan tentara AS di Irak. Berbagai perusahaan Irak pun menggunakan jasa Triple Canopy.

Saat ini Triple Canopy mempunyai sekitar 3.000 tentara yang kebanyakan berasal dari Uganda dan Peru. Perusahaan ini juga disewa untuk mengamankan kedutaan besar AS dan Israel di Haiti.

8. Aegis Defense Services (AS)

Aegis fokus untuk menyediakan jasa keamanan untuk perusahaan migas, pemerintahan AS, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Memiliki kekuatan sekitar 5.000 tentara di seluruh dunia. Saat ini, Aegis aktif beroperasi di Afganistan dan Bahrain. Banyak perusahaan migas yang menyewa jasa Aegis.

9. Defion Internacional (Peru)

Berkantor pusat di Peru, dan memiliki cabang di Dubai, Irak, Filipina, dan Sri Langka. Perusahaan ini mendapatkan kontrak untuk menjadi pengawal spesialis logistik sejumlah negara berkembang.

Defion memiliki sekitar 1.000 tentara bayaran. Pada masa lalu, Triple Canopy kebanyakan mengambil personel dari Defion yang dikenal pemberani.

10. Academi/Blackwater (AS)

Lebih dikenal dengan nama Blackwater, lalu berganti nama menjadi Xe Services dan terakhir menjelma sebagai Academi. Memiliki fasilitas pelatihan militer swasta terbesar di dunia, yakni seluas 7.000 hektare di North California.

Perusahaan ini mempunyai 20 ribu pasukan, 20 pesawat, dan puluhan kendaraan lapis baja serta anjing perang terlatih. Di luar Timur Tengah, Academi disewa pemerintah AS untuk melindungi jalanan kota New Orleans setelah badai Katrina

sumber: www.businessinsider.com
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7049 seconds (0.1#10.140)