Pepsi Hengkang dari Indonesia Mulai 10 Oktober

Sabtu, 05 Oktober 2019 - 13:37 WIB
Pepsi Hengkang dari Indonesia Mulai 10 Oktober
Minuman berkarbonasi asal Amerika Serikat (AS), Pepsi. (Foto/Ist)
A A A
JAKARTA - Pepsi, merek minuman berkarbonasi asal Amerika Serikat (AS), dikabarkan tidak lagi dijual di Indonesia sejak mulai 10 Oktober 2019, mendatang.

Hal tersebut karena masa kontrak Pepsi dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) telah habis.

Melansir pesan singkat, Kamis (3/10/2019), disampaikan bahwa AIBM dan PepsiCo Inc telah sepakat untuk mengakhiri kontrak antara kedua perusahaan.

Hal ini berlaku efektif 10 Oktober, di mana AIBM tidak akan lagi memproduksi, menjual atau mendistribusikan minuman untuk Pepsi.

Baca Juga: Menjabat 12 Tahun, Indra Nooyi Mundur sebagai CEO PepsiCo

AIBM dan PepsiCo telah memberi tahu pelanggan dan karyawan tentang perubahan ini. PepsiCo berharap dapat kembali ke pasar Indonesia dengan merek minumannya yang terkenal termasuk Pepsi, Mirinda, 7UP dan Mtn Dew di masa depan.

Seperti dikutip dari ThoughtCo, Pepsi merupakan brand yang sudah mendunia. Pepsi lahir 125 tahun yang lalu di sebuah apotek yang sederhana di Carolina Utara.

Namun, seiring berjalannya waktu Pepsi telah berkembang menjadi produk yang tersedia dalam berbagai formulasi.

Formula asli Pepsi ditemukan pada tahun 1893 oleh apoteker Caleb Bradham dari New Bern. Seperti banyak apoteker pada waktu itu, ia mengoperasikan air mancur soda di apoteknya, tempat dia menyajikan minuman yang dia ciptakan sendiri.

Minumannya yang paling populer adalah "Minuman Brad." Komposisi minuman itu terdiri dari campuran gula, air, karamel, minyak lemon, kacang kola, pala, dan bahan tambahan lainnya.

Ketika minuman itu diciptakan, Bradham memutuskan untuk memberinya nama yang lebih keren, yakni Pepsi-Cola. Pada musim panas 1903, ia telah mematenkan merek dagang dan menjual sirup soda ke apotek dan vendor lainnya di seluruh North Carolina.

Pada akhir 1910, pemilik waralaba menjual Pepsi di 24 negara. Pada awalnya, Pepsi dipasarkan sebagai bantuan pencernaan. Cara yang digunakan untuk menarik konsumen adalah dengan mengkampanyekan slogan "Menggembirakan, Menyegarkan, Bantuan untuk Pencernaan."

Tetapi ketika merek berkembang, perusahaan beralih taktik dan memutuskan untuk menggunakan selebriti untuk memasarkan Pepsi.

Pada 1913, Pepsi merekrut Barney Oldfield, seorang pengemudi mobil balap terkenal di zaman itu, sebagai juru bicara. Dia menjadi terkenal karena slogannya, "Minum Pepsi-Cola. Itu Akan Memuaskan Anda."

Setelah bertahun-tahun sukses, Caleb Bradham menghadapi tantangan. Dia telah bertaruh pada fluktuasi harga gula selama Perang Dunia I. Nahasnya, harga gula terus naik, tetapi itu menyulitkan Pepsi. Pepsi pun sempat bangkrut pada tahun 1923.

Pada tahun 1931, setelah dijajakan ke investor, Pepsi Cola dibeli oleh Loft Candy Co. Presiden Loft Charles G. Guth, berjuang untuk membuat sukses Pepsi selama masa Great Depresion.

Pada satu titik, Loft bahkan menawarkan untuk menjual Pepsi kepada para eksekutif di Coca-Cola yang merupakan kompetitornya. Namun ditolak.

Lalu Guth merumuskan ulang Pepsi dan mulai mengemasnya dalam botol ukuran 12 ons hanya dijual dengan harga 5 sen. Harga itu dua kali lipat dari yang ditawarkan Coca-Cola, dengan ukuran botol hanya 6 ons.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2432 seconds (0.1#10.140)