Menjelang Munas Partai Golkar, Airlangga Milih Lawan Ringan
A
A
A
JAKARTA - Menjelang Munas X Partai Golkar yang akan dilaksanakan Desember 2019 diyakini akan berlangsung tenang tanpa riak.
Ini mengingat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang akan maju kembali lebih memilih lawan mudah dengan cara melakukan komunikasi politik dan konsolidasi dengan rival beratnya Bambang Soesatyo dan Azis Syamsudin.
Seperti diketahui selama ini yang menjadi lawan berat Airlangga pada pemilihan ketua umum mendatang adalah Bambang Soesatyo yang saat ini menjabat Ketua DPR. Sementara Azis Syamsudin yang sebelumnya juga pernah ikut kontestasi pemilihan ketua umum Partai Golkar lebih memilih mendukung Airlangga dengan jaminan posisi salah satu pimpinan di MPR atau DPR.
"Pertemuan semalam, Airlangga memberi pesan bahwa dia memilih lawan yang lebih enteng ketimbang Bambang Soesatyo," kata mantan Wasekjen Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa. "Dan ini baik juga untuk menjaga situasi politik nasional."
Yang dilakukan Airlangga merupakan hal yang lumrah dalam dunia politik. Di laga tinju profesional pun memilih lawan ringan adalah bagian dari strategi. "Memilih lawan ini tak lepas juga dari bagi-bagi kekuasaan," lanjutnya.
"Malah di tinju juara bertahan meminta promotornya untuk membayar lebih kepada peringkat yang jauh dibawahnya. Ini untuk memghindari peringkat pertama dapat kesempatan bertanding dengannya."
Dengan demikian, Munas Partai Golkar nanti menyisakan bakal calon "kelas ringan", salah satunya Indra Bambang Utoyo, salah satu pentolah FKPPI.
Ini mengingat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang akan maju kembali lebih memilih lawan mudah dengan cara melakukan komunikasi politik dan konsolidasi dengan rival beratnya Bambang Soesatyo dan Azis Syamsudin.
Seperti diketahui selama ini yang menjadi lawan berat Airlangga pada pemilihan ketua umum mendatang adalah Bambang Soesatyo yang saat ini menjabat Ketua DPR. Sementara Azis Syamsudin yang sebelumnya juga pernah ikut kontestasi pemilihan ketua umum Partai Golkar lebih memilih mendukung Airlangga dengan jaminan posisi salah satu pimpinan di MPR atau DPR.
"Pertemuan semalam, Airlangga memberi pesan bahwa dia memilih lawan yang lebih enteng ketimbang Bambang Soesatyo," kata mantan Wasekjen Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa. "Dan ini baik juga untuk menjaga situasi politik nasional."
Yang dilakukan Airlangga merupakan hal yang lumrah dalam dunia politik. Di laga tinju profesional pun memilih lawan ringan adalah bagian dari strategi. "Memilih lawan ini tak lepas juga dari bagi-bagi kekuasaan," lanjutnya.
"Malah di tinju juara bertahan meminta promotornya untuk membayar lebih kepada peringkat yang jauh dibawahnya. Ini untuk memghindari peringkat pertama dapat kesempatan bertanding dengannya."
Dengan demikian, Munas Partai Golkar nanti menyisakan bakal calon "kelas ringan", salah satunya Indra Bambang Utoyo, salah satu pentolah FKPPI.
(vhs)