COVID-19, Siti Fadilah Supari Pertanyakan Vaksin dari Bill Gates

Senin, 25 Mei 2020 - 08:54 WIB
loading...
COVID-19, Siti Fadilah Supari Pertanyakan Vaksin dari Bill Gates
(Foto: YouTube)
A A A
JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan Indonesia Siti Fadilah Supari mempertanyakan vaksin virus corona baru (Covid-19) yang digaung-gaungkan oleh Bill Gates, dikutip iNews.

Hal ini dibicarakan secara blakblakkan dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kamis 21 Mei 2020. Siti Fadilah berbicara tentang keanehan vaksin Bill Gates kepada Deddy Corbuzier. “Ada sesuatu yang aneh untuk saya,” kata wanita 70 tahun tersebut.

Dia mengamati waktu Bill Gates menjadi pembicara dalam forum ekonomi dunia di Davos Swiss pada awal tahun silam.

“Di sana Bill Gates menjadi pembicara utama dan dia menggebu-gebu bahwa nanti ada pandemi. Dan anehnya, dia sudah mempersiapkan vaksin. Mengapa pandeminya enggak dihentikan? Kenapa harus bikin vaksin?,” tuturnya.

Siti Fadilah juga menyoroti latar belakang Bill Gates sebagai seorang pebisnis dan tidak mempunyai latar belakang di bidang kesehatan maupun kedokteran.

“Dia juga bukan dokter, enggak pernah sekolah kedokteran, mengapa dia dengan begitu fasihnya bilang bahwa akan ada pandemi, lalu menganalisa dunia butuh vaksin sekian miliar? Menurut saya itu tidak masuk akal saja,” katanya.

Seperti diketahui Dr dr Siti Fadilah Supari, SpJP(K) adalah Mantan Menteri Kesehatan Indonesia yang menjabat era 2004 hingga 2009.

Pada 2007, dia menulis buku berjudul ‘Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung’ yang berisi tentang konspirasi Amerika Serikat dan organisasi WHO dalam mengembangkan senjata biologis dengan menggunakan virus flu burung.

Buku ‘Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung’ yang berisi mengenai konspirasi Amerika Serikat dan WHO dalam mengembangkan "senjata biologis" dengan menggunakan virus flu burung.

Buku ini menuai protes dari petinggi-petinggi WHO dan AS. Buku edisi Bahasa Inggris ditarik dari peredaran untuk dilakukan revisi, sedangkan buku edisi Bahasa Indonesia masih beredar dan memasuki cetakan keempat.

Kemudian pada 2012, dia menjadi tersangka kasus dugaan korupsi atas proyek pengadaan alat kesehatan. Perkiraan, kerugian negara sebesar Rp6 miliar.
(zai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1296 seconds (0.1#10.140)