Bentrok di Gedung DPR, Puluhan Mahasiswa Dilarikan ke RS Pertamina

Selasa, 24 September 2019 - 22:06 WIB
Bentrok di Gedung DPR, Puluhan Mahasiswa Dilarikan ke RS Pertamina
Bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian terjadi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019). (Foto: SINDOphoto/Yulianto)
A A A
JAKARTA - Bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian yang terjadi di depan Gedung DPR, Jakarta pada Selasa (24/9/2019) mengakibatkan puluhan mahasiswa menderita luka-luka. Sebanyak 76 mahasiswa menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.

Kepala Humas RSPP, Agus Susetyo mengatakan, sejauh ini ada puluhan mahasiswa dari berbagai universitas yang ditangani oleh pihak RSPP. Penanganan medis dilakukan sejak Selasa sore hingga saat ini.

"Sampai pukul 20.30 WIB, sudah lebih dari 76 mahasiswa yang teridentifikasi dengan jelas namanya di papan pengumuman," kata Agus Susetyo kepada wartawan, Selasa (24/9/2019).

Menurut Agus, dari puluhan nama mahasiswa itu, tak semuanya menjalani perawatan medis karena mengalami luka, tapi paling banyak karena faktor kelelahan dan pingsan sehingga tak sedikit yang sudah meninggalkan rumah sakit. Paling berat luka yang diderita para pasien itu seperti luka di bagian kepala dan pelipis.

"Alhamdulillah tidak ada yang statusnya hitam. Hijau 61 pasien, kuning 14 pasien, merah satu pasien," tuturnya. Di menerangkan, pasien dengan status hijau artinya datang dalam kondisi sadar, bisa ditangani dan stabil.(Baca: Polisi Kembali Bentrok dengan Mahasiswa di Belakang Gedung DPR)

Lalu kuning artinya perlu diobservasi dan dilakukan penindakan segera, tapi pasien masih stabil. Dan merah artinya butuh penanganan cepat hingga tak berakibat fatal pada pasien atas lukanya itu.

"Beberapa pasien, seperti satu pasien luka bagian mata. Luka di kepala, muka, tangan, perlu dijahit, ada enam pasien. Lalu terindikasi patah tulang ada 6 orang. Rawat inap ada dua karena kita observasi di emergency dulu, dia ada benturan di kepala dan jatuh, tulang belakangnya terkena ke bawah," ucapnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7612 seconds (0.1#10.140)