China Produksi Senjata Sonik Genggam untuk Lawan Demonstran
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China telah mengembangkan senjata sonik portabel pertama di dunia untuk mengendalikan demonstrasi rusuh.
Akademi Ilmu Pengetahuan China mengumumkan pengembangan senjata canggih tersebut.
Instrumen itu dibuat bersama dengan militer dan penegak hukum dan dimaksudkan untuk membubarkan kerumunan massa dengan menggunakan gelombang suara frekuensi rendah yang terfokus.
Mengutip laporan South China Morning Post, Selasa (24/9/2019), senjata sonik genggam tersebut akan memiliki efek bilogis yang tidak nyaman terhadap para demonstran. Efek itu berupa getaran di gendang telinga, bola mata, perut, hati, dan otak.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa suara frekuensi rendah dapat menyebabkan pusing, kelelahan, gangguan, sakit kepala dan bahkan jantung berdebar.
Laporan pengembangan senjata sonik genggam ini muncul ketika China bergulat dengan cara penanganan protes pro-demokrasi yang sedang berlangsung di Hong Kong. Demo di pusat keuangan Asia itu kerap berujung dengan kekerasan.
Profesor Xie Xiujuan, ilmuwan utama pada proyek tersebut, mengatakan kepada media China bahwa senjata sonik genggam didukung oleh perangkat berbentuk tabung yang berisi gas inert. Saat dipanaskan, partikel gas bergetar dan suara monoton yang dalam dipancarkan.
Namun, Xie enggan mengungkapkan rincian frekuensi perangkat atau pun jangkauannya.
Prototipe senjata sonik tersebut telah lulus uji lapangan. Menurut para pengembangnya, pihak ketiga, dan para ilmuwan telah menyelesaikan penilaian efek senjata itu pada tubuh manusia.
Akademi Ilmu Pengetahuan China mengumumkan pengembangan senjata canggih tersebut.
Instrumen itu dibuat bersama dengan militer dan penegak hukum dan dimaksudkan untuk membubarkan kerumunan massa dengan menggunakan gelombang suara frekuensi rendah yang terfokus.
Mengutip laporan South China Morning Post, Selasa (24/9/2019), senjata sonik genggam tersebut akan memiliki efek bilogis yang tidak nyaman terhadap para demonstran. Efek itu berupa getaran di gendang telinga, bola mata, perut, hati, dan otak.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa suara frekuensi rendah dapat menyebabkan pusing, kelelahan, gangguan, sakit kepala dan bahkan jantung berdebar.
Laporan pengembangan senjata sonik genggam ini muncul ketika China bergulat dengan cara penanganan protes pro-demokrasi yang sedang berlangsung di Hong Kong. Demo di pusat keuangan Asia itu kerap berujung dengan kekerasan.
Profesor Xie Xiujuan, ilmuwan utama pada proyek tersebut, mengatakan kepada media China bahwa senjata sonik genggam didukung oleh perangkat berbentuk tabung yang berisi gas inert. Saat dipanaskan, partikel gas bergetar dan suara monoton yang dalam dipancarkan.
Namun, Xie enggan mengungkapkan rincian frekuensi perangkat atau pun jangkauannya.
Prototipe senjata sonik tersebut telah lulus uji lapangan. Menurut para pengembangnya, pihak ketiga, dan para ilmuwan telah menyelesaikan penilaian efek senjata itu pada tubuh manusia.
(vhs)