Peluncuran Buku Tuan Guru Batak Syekh Ahmad Sabban, Membangun Keberagaman

Selasa, 24 September 2019 - 10:13 WIB
Peluncuran Buku Tuan Guru Batak Syekh Ahmad Sabban, Membangun Keberagaman
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memberikan sambutan peluncuran buku dakwah kerukunan dan Kebangsaan Tuan Guru Batak (TGB) Syeikh DR H Ahmad Sabban el Rahmaniy Rajagukguk MA,di Ballroom Hotel JW Marriot, Jalan Putri Hijau, Medan, Senin (23/9/2019). (
A A A
MEDAN - Tuan Guru Batak DR H Ahmad Sabban el Rahmaniy Rajagukguk MA menceritakan pengalamannya di tengah masyarakat Kristen. Persulukkannya diapit dua gereja, namun hingga sekarang kerukunan masih terus terjaga. Baginya, keberagaman tidak boleh terusik lantaran agama. Di tengah keberagaman ini, Islam haruslah rahmatan lil alamin.

“Bagi saya, Sumut bermartabat dimulai dari rasa rukun damai saling mencintai, mengasihi terhadap sesama umat manusia,” kata Tuan Guru Batak atau yang dikenal TGB, dalam dialog nasional “Memperkokoh Ikatan Persaudaraan Kebangsaan”, sekaligus peluncuran bukunya berjudul "Dakwah Kerukunan dan Kebangsaan" di Hotel JW Marriott, Jalan Putri Hijau, Medan, Senin (23/9/2019) kemarin.

Dalam bukunya, TGB menyampaikan keberagaman tidak boleh terusik karena lantaran agama. Dialog nasional ini dimaksudkan agar umat antar agama dimana saja untuk sepakat membangun kerukunan.

Hal ini juga dipertegas Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Baginya Tidak ada agama yang mengajarkan hal buruk dan untuk mencelakai orang lain. Agama hanya mengajarkan cinta kasih kepada seluruh umat manusia tanpa kecuali. Untuk itu, semua umat beragama haruslah mengimplementasikan cinta kasih agar terwujud kerukunan antar umat beragama.

Dialog nasional ini juga dihadiri Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Sabrina, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Wakapoldasu Mardiaz Kusin Dwihananto, Rektor UIN Sumut Saidurrahman, Wakil Wali Kota Siantar Togar Sitorus, Kakanwil Kemenag Sumut, Iwan Zulhami dan para pemuka agama.

“Orang harus mengimplementasikan kerukunan, karena tidak ada satu agama pun yang mengajarkan perbuatan tercela, sehingga kita bersatu dan kita membangun keakraban perdamaian dengan seluruh agama yang ada di sini,” ujar Gubernur.

Kerukunan juga termaktub dalam 4 pilar kebangsaan Indonesia, yang merupakan konsensus dasar yang menjadikan Indonesia tetap satu. Yaitu, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika. “Keempatnya merupakan landasan hidup seluruh masyarakat Indonesia yang harus jadi pedoman,” kata Edy Rahmayadi.

Oleh karena itu, Edy Rahmayadi sepakat dengan isi buku karya TGB. Edy berharap masyarakat membacanya, karena buku tersebut menyampaikan dakwah mengenai kerukunan antar umat beragama. “Kalau orang senang baca buku, tak ada ini yang ribut,” katanya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6809 seconds (0.1#10.140)