Massa Pro dan Kontra RUU KUHP Geruduk Gedung DPR

Senin, 23 September 2019 - 16:51 WIB
Massa Pro dan Kontra RUU KUHP Geruduk Gedung DPR
Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa dan ormas kembali menggelar unjuk rasa soal RUU KUHP di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (23/9/2019). (Foto: SINDOnews/Rakhmatulloh)
A A A
JAKARTA - Massa Pro dan Kontra RUU KUHP Geruduk Gedung DPR

Rakhmatulloh

Massa aksi gabungan mahasiswa dan ormas kembali menggelar unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (23/9/2019). Aksi dilakukan untuk menyikapi Rancangan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP).

Uniknya, aksi yang digelar sejak pukul 13.00 WIB mengangkat tuntutan yang berbeda. Meski berada di satu lokasi, massa ada yang pro pengesahan RUU KUHP dan ada pula yang kontra pengesahan RUU KUHP.

Mereka yang setuju atau pro dengan pengesahan RUU KUHP ini seperti dari Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser), Universitas Nasional (Unas) dan beberapa orang yang menggunakan pakaian biasa (kaos).

Lalu, untuk massa yang menolak pengesahan RUU KUHP ini gabungan dari beberapa mahasiswa yang berasal dari Jabodetabek. Seperti Universitas Indonesia (UI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) IMB Bekasi, Atmajaya, Universitas Budhi Luhur, Universitas Indraprasta (Unindra), Universitas Trisakti, Universitas Syarifhidyatullah, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dan beberapa universitas lainnya.

Kedua massa yang berbeda tuntuntan ini saling 'sahut-sahutan' perihal isu dan tuntutan yang mereka bawa. Sesekali mereka juga perang 'yel-yel' untuk meramaikan aksi mereka.

"Reformasi dikorupsi, reformasi dikorupsi, hohoho, hohoho, reformasi dikorupsi," teriak massa kontra pengesahan RUU KUHP.

Lalu, untuk massa yang pro dengan pengesahan RUU KUHP ini membalas nyanyian dari massa yang kontra.

"Ayo kita nyanyi lagu Darah Juang. Di sini negeri kami tempat padi terhampar samudranya kaya raya, tanah kami subur tuan. Di negeri permai ini, berjuta rakyat bersimbah rugah, anak buruh tak sekolah pemuda desa tak kerja. Mereka dirampas haknya tergusur dan lapar bunda relakan darah juang kami," nyanyi salah satu sang orator di mobil orasi
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8153 seconds (0.1#10.140)