Kalah dengan Brazil di WTO, Ma'ruf Amin: Peternak Harus Kreatif Atasi Ancaman Ayam Brasil

Minggu, 22 September 2019 - 21:45 WIB
Kalah dengan Brazil di WTO, Maruf Amin: Peternak Harus Kreatif Atasi Ancaman Ayam Brasil
Wakil Presiden terpilih KH. Maruf Amin. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) terpilih, KH Ma'ruf Amin, meminta stakeholder peternakan unggas Indonesia kreatif berproduksi dalam mengatasi kekalahan dengan Brasil dalam sengketa di World Trade Organization (WTO).

Kekalahan tersebut membuat ayam dari Brasil bisa membanjiri pasar Indonesia. Untuk mengatasi ancaman membanjiri ayam dari Brasil, Ma'ruf Amin meminta peternak unggas di Indonesia terus meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Sehingga masuknya ayam Brasil tidak mengganggu kepentingan peternak nasional dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

"Selain itu, kita perlu meninjau kehalalan produk ayam Brasil dan perlu kita cermati lebih dalam," terang Ma'ruf Amin di Jakarta, Minggu (22/9/2019).

Ma'ruf Amin menambahkan, perilaku konsumen masyarakat Indonesia yang lebih menyukai produk segar, bisa menjadi benteng kuat untuk menahan importasi ayam itu.

Selain itu, ia juga menyoroti masalah lain yang dihadapi peternak unggas, yaitu permintaan daging ayam dan telur yang terus meningkat setiap tahun tetapi di sisi lain peternaknya semakin terpuruk. "Ini berarti ada yang salah dalam mengelola sektor ini. Mungkin kebijakan ekonomi sektor peternakan harus diubah total," ujarnya.

Untuk itu, Wakil Presiden terpilih ini menyampaikan dua pendekatan. Pertama, pendekatan mikro dan teknis. Dia mempertanyakan apakah peternak sering salah dan tidak efisien dalam mengelola usahanya?

Kedua, pendekatan kultural dengan melihat etos kerja peternak. "Tapi saya yakin peternak kita termasuk yang punya etos kerja yang baik," kata Ma’ruf.

Dia pun menegaskan masalah ini perlu diatasi untuk meningkatkan sektor dagang Indonesia. "Jadi ini pekerjaan kita semua saat ini, melihat dan mengevaluasi peran dari pemerintah dalam mendukung dan menciptakan iklim usaha agar bisa baik dan harmoni," jelasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7379 seconds (0.1#10.140)