Bandara Internasional Silangit Tapanuli Utara Diselimuti Kabut Asap

Minggu, 22 September 2019 - 19:56 WIB
Bandara Internasional Silangit Tapanuli Utara Diselimuti Kabut Asap
Terjdai penumpukkan penumpang di ruang tunggu di Bandara Internasional Silangit Tapanuli Utara akibat kabut asap sehingga terjadi penundaan penerbangan. (Foto/KORAN SINDO/Hasiholan Siahaan)
A A A
TAPANULI UTARA - Bandara Internasional Silangit, Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Minggu (22/9/2019) terpapar oleh kabut asap.

Akibat kabut asap tersebut jadwal semua penerbangan dari berbagai maskapai seperti Citilink, Batik Air, Sriwijaya Air, Lion Air, dari bandara Silangit menuju Jakarta dan Medan dibatalkan. Begitupun sebaliknya dari Jakarta, Medan menuju bandara Silangit dibatalkan.

Vanny (27) salah satu penumpang Citilink tujuan Jakarta dengan jadwal Flight QG 881 boarding time pukul 09.15 delay hingga pukul 13.00, dan akhirnya batal penerbangan tersebut.

Sugiharto (37) warga Kota Medan menggunakan pesawat Lion Air dari Silangit menuju Medan pun mengalami keterlambatan dan akhirnya Lion air membatalkan penerbangan menuju bandara Kualanamu akibat kabut asap tersebut.

Kabut asap yang terjadi sejak Kamis (19/09/2019) membuat pesawat dari berbagai kota yang menuju bandara Silangit dan sebaliknya mengalami keterlambatan hingga beberapa jam dan pembatalan.

Kabut asap juga membuat semua pesawat harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu, karena Silangit tidak bisa didarati oleh pesawat karena jarak pandang hanya 2 KM. Untuk alasan keselamatan bandara tersebut ditutup sementara untuk semua penerbangan.

Akibat pembatalan tersebut, masyarakat akhirnya memilih menggunakan bus Damri melalui jalan darat menuju bandara Kualanamu.

Nelly (40) mengaku pasrah akibat kejadian ini. "Kabut asap yang tebal dengan jarak pandang hanya 1200 meter" sangat beresiko jika dipaksakan untuk terbang. Ditambah dengan radar baru yang belum dipasang menjadi salah satu kendala untuk Bandara Internasional Silangit.

Bandara Silangit dengan lonjakan wisatawan belum siap untuk melayani para wisatawan. Minimnya rumah makan, mengakibatkan para penumpang yang sedari pagi hingga siang mengalami keterlamatlbatan susah untuk mencari makan. Hal ini harus menjadi perhatian serius untuk para pihak terkait, agar bandara tersebut semakin lebih baik terhadap wisatawan.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6666 seconds (0.1#10.140)