Jika Terbukti Serang Kilang Minyak, Arab Saudi Siap Serang Iran

Minggu, 22 September 2019 - 06:38 WIB
Jika Terbukti Serang Kilang Minyak, Arab Saudi Siap Serang Iran
Menteri Negara Arab Saudi untuk Urusan Luar Negeri Adel al-Jubeir. (Foto/REUTERS/Simon Dawson)
A A A
RIYADH - Menteri Negara Arab Saudi untuk Urusan Luar Negeri, Adel al-Jubeir mengatakan Riyadh akan mengambil respons yang tepat jika penyelidikan yang mereka lakukan membuktikan bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan dua kilang minyak Aramco.

"Kerajaan akan mengambil langkah-langkah yang tepat berdasarkan hasil penyelidikan, untuk memastikan keamanan dan stabilitasnya," kata al-Jubeir dalam konferensi pers hari Sabtu, yang menolak berspekulasi tentang tindakan spesifik dari respons yang dia maksud.

"Kami yakin peluncuran itu tidak datang dari Yaman, itu datang dari utara. Investigasi akan membuktikan itu," katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Minggu (22/9/2019).

Pada hari yang sama, Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Jenderal Hossein Salami memperingatkan negara mana pun agar tidak menyerang Republik Islam Iran. Dia mengatakan, setiap negara yang menyerang negara para Mullah itu akan melihat wilayahnya berubah menjadi "medan perang utama".

"Siapa pun yang ingin tanah mereka menjadi medan perang utama, silakan," katanya dalam konferensi pers di Teheran. "Kami tidak akan pernah membiarkan perang merambah wilayah Iran," katanya lagi.

"Hati-hati, agresi terbatas tidak akan tetap terbatas. Kami mengejar hukuman dan kami akan melanjutkan sampai penghancuran penuh dari setiap agresor," ujarnya.

Serangan terhadap dua kilang minyak Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais terjadi 14 September lalu. Serangan dilakukan dengan puluhan pesawat nirawak bersenjata dan rudal jelajah.

Iran membantah terlibat serangan, sedangkan kelompok pemberontak Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

CEO Saudi Aramco, Amin Nasser, mengatakan serangan 14 September menjadikan fasilitas minyak utama Saudi itu menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

"Kebakaran yang dimaksudkan untuk menghancurkan Saudi Aramco memiliki konsekuensi yang tidak disengaja; itu membangkitkan 70.000 dari kita di sekitar misi untuk pulih dengan cepat dan percaya diri, dan Saudi Aramco telah keluar dari insiden ini lebih kuat dari sebelumnya," kata Nasser dalam sebuah pesan kepada para karyawan.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7420 seconds (0.1#10.140)