Rakor Karhutla, Gubernur Sumut Imbau Kabupaten/Kota Bentuk Posko Kesehatan

Jum'at, 20 September 2019 - 17:21 WIB
Rakor Karhutla, Gubernur Sumut Imbau Kabupaten/Kota Bentuk Posko Kesehatan
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memimpin Rapat Koordinasi Penanggulangan Karhutla Wilayah Sumut, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jumat (20/9). Rapat dihadiri Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dw
A A A
MEDAN - Kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyelimuti sebagian wilayah Sumatera Utara. Untuk mengantisipasi dampak terhadap masyarakat, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta pemerintah daerah untuk membentuk posko kesehatan dan membagikan masker kepada masyarakatnya.

“Setiap kabupaten/kota harus membentuk posko kesehatan akibat asap Karhutla dan membagikan masker kepada masyarakat yang terdampak,” kata Gubernur, dalam rapat koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Jumat (20/9/2019) di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut.

Rapat dihadiri Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, mewakili unsur Forkopimda lainnya, bupati/walikota se-Sumut, BPBD Sumut dan kabupaten/kota dan pengusaha.

Hujan yang turun beberapa hari terakhir, sambung gubernur menjadi penyelamat sehingga dampak kabut asap tidak begitu parah. "Memang dampak yang kita rasakan kecil, karena kita diselamatkan hujan. Sumatera Utara sering hujan, kalau tidak kita bisa jadi penyumbang asap," kata Edy, yang juga Dansatgas Karhutla.

Untuk penanggulangan Karhutla, Gubernur mengajak semua elemen bersinergi dan bekerjasama, baik TNI, Polri dan Pemerintah untuk memantau hotspot (titik api) di lapangan, dan senantiasa mempedomani instruksi Presiden Nomor 11 tahun 2015 tentang peningkatan pengendalian Kahutla dan Peraturan Perundang-undangan terkait pengendalian Karhutla.

Kepada para bupati/walikota mengaktifkan Satgas Karhutla dan melibatkan masyarakat secara intensif. Kepala daerah harus siaga penanggulangan Karhutla di wilayahnya.

Sementara Pangdam I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah mengatakan terjadinya Karhutla 95 % karena ulah manusia. Motivasinya pun beragam, ada karena tuntutan ekonomi, ada juga yang termotivasi melakukan Karhutla karena urusan politik.

"Untuk itu semua berpikirlah untuk melakukan terbaik, kita cinta Sumut, kita hidup di sini, mari kita jaga hutan kita. Mari kita bergandengan tangan selamatkan bumi kita dan anak anak kita, karena yang menjadi korban adalah generasi penerus bangsa," ujarnya.

Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menyampaikan, untuk wilayah Sumut ada tiga daerah yang rawan Karhutla dan perlu diwaspadai, yakni Mandailing Natal, Labuhanbatu Selatan, dan Taman Nasional Gunung Leuser.

"Saat musim kemarau, tiga lokasi tersebut rawan terjadi Karhutla, namun Taman Nasional Gunung Leuser yang berada di dekat Bahorok bisa diatasi karena sering terjadi hujan," terangnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5706 seconds (0.1#10.140)