Warga Sipirok Terpaksa Ambil Air di Masjid hingga Mandi di Pemandian Air Panas

SIPIROK - Kekeringan juga dirasakan sebagian warga di Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut) khususnya di Sipirok.

Warga harus kerja keras untuk mendapatkan air bersih. Kamar mandi masjid menjadi tujun utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih di rumah mereka.

Tak heran, warga sengaja membawa jeriken isian 50 liter ke masjid untuk diisi air. Berbagai cara dilakukan untuk membawa air itu seperti, menggunakan sepeda motor atau becak bermotor (betor). Pagi dan sore menjadi tingkat antrian yang padat mengisi air bersih di masjid.

Untuk menghemat ketersediaan air bersih di rumah, warga rela mandi di tempat pemandian air panas di Sosopan dan Padang Bujur. Untuk sampai ke tempat itu dari Kota Sipirok, warga harus menempuh perjalanan 10 menit.

Diva Arya Buana Pasaribu, penduduk Banjar Tikus atau Lingkungan II Pasar Sipirok, misalnya. Dia terpaksa harus mandi ke tempat pemandian air panas sejak sepekan yang lalu.

"Susahnya kalau tengah malam, terutama untuk BAB,"ujarnya, Kamis (19/9/2019).

Kondisi tersebut disebabkan karena air yang disalurkan ke rumah mereka tak ada sehingga stok kosong.

Dia berharap kepada PDAM Sipirok mau bertanggung-jawab atas kejadian yang saat ini dirasakan masyarakat.

Pernyataan yang sama juga datang dari M Ridho Rasyid Siregar, mantan Kepling Lingkungan II Pasar Sipirok, dan Isnut Siregar Warga Penduduk Kampung Subur Lingkungan II Pasar Sipirok.

Keduanya berharap, air PDAM Sipirok ini dapat segera lancar mengalir agar masyarakat khususnya di daerah Lingkungan II Pasar Sipirok tidak lagi kewalahan menghadapi kondisi kebutuhan air sehari- hari.

"Untuk kebutuhan air minum kami terpaksa mengambil air menggunakan ember maupun jirigen dari sumber air yang ada di masjid-masjid," tandas mereka.