Alamak! Wali Kota Ini Pura-pura Mati Demi Hindari Ditangkap karena Langgar Lockdown

Jum'at, 22 Mei 2020 - 14:05 WIB
loading...
Alamak! Wali Kota Ini Pura-pura Mati Demi Hindari Ditangkap karena Langgar Lockdown
Wali Kota Tantara di Peru, Jaime Rolando Urbina Torres, pura-pura meninggal sebagai korban Covid-19 untuk menghindari penangkapan polisi karena melanggar lockdown. Foto/Polica Nacional del Per
A A A
PERU - Ada ada saja kelakukan Wali Kota Tantara di Peru , Jaime Rolando Urbina Torres. Dia pura-pura meninggal sebagai korban virus corona baru (Covid-19) dengan terbaring di peti mati.

Dia sengaja berakting konyol seperti itu untuk menghindari penangkapan polisi setelah dia melanggar lockdown.

Torres berbaring di peti mati sambil mengenakan masker wajah. Gara-gara ulah kocaknya ini, Torres justru berisiko mematikan karier politiknya. (BACA JUGA: Polisi Filipina Gerebek RS Ilegal Rawat Pasien Corona Asal China)

Wali Kota Torres keluar untuk minum dengan teman-temannya di Tantará pada Senin malam, sebuah tindakan yang melanggar aturan jam malam selama lockdown diberlakukan. Lantaran ketahuan melanggar aturan, dia didatangi polisi untuk ditangkap.

Ketika polisi datang, dia mulai memainkan aktingnya dengan berbaring di peti mati sebagai korban meninggal akibat penyakit Covid-19. Namun, aktingnya gagal karena polisi tetap menangkapnya.

Sebelum ditangkap, petugas polisi mengambil foto Torres yang sedang terbaring di peti mati dengan mata tertutup dan mengenakan masker wajah. Foto itu dirilis untuk publik yang akan membuatnya malu.

Mengutip laman Evening Standard, Jumat (22/5/2020), Torres ditahan karena melanggar jam malam dan aturan menjaga jarak sosial (social distancing). (BACA JUGA: Tak Terima Diintip Saat Bercinta, Pasangan di AS Gugat Hotel)

Polisi tidak merinci di mana sang wali kota dan teman-temannya minum. Belum jelas juga mengapa peti mati terbuka ada di dekatnya saat Torres ditangkap.

Torres juga mendapat kecaman dari para pejabat dalam beberapa pekan terakhir karena gagal membuka tempat karantina darurat dan gagal melaksanakan pemeriksaan keselamatan.

Seperti kota lainnya di Peru, kota Tantará diberlakukan lockdown sejak 16 Maret 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Menurut data John Hopkins University, Peru mencatat 104.000 kasus Covid-19 dengan 3.024 kematian pada Kamis pagi.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.4409 seconds (0.1#10.140)