Perusahaan Malaysia Biang Karhutla di Indonesia, Ini Kata Mahathir

Senin, 16 September 2019 - 09:03 WIB
Perusahaan Malaysia Biang Karhutla di Indonesia, Ini Kata Mahathir
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.(Foto/REUTERS/Lai Seng Sin)
A A A
KUALA LUMPUR - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia telah membeberkan fakta empat perusahaan Malaysia di Kalimantan Barat dan Riau ikut berkontribusi dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang memicu krisis kabut asap. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad angkat bicara soal tudingan tersebut.

"Kami akan melihat buktinya, karena mereka (Indonesia) mengklaim bahwa ini berasal dari Malaysia, jadi kami harus memverifikasi apakah itu berasal dari Malaysia atau tidak," kata Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Pemimpin yang dijuluki DR M tersebut mengonfirmasi bahwa dia sebenarnya belum menulis surat kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) terkait bencana kabut asap yang menyelimuti Indonesia, Malaysia dan Singapura. "Saya belum menulis apa-apa," katanya, seperti dikutip The Star, Minggu (15/9/2019).

Pemimpin berusia 94 tahun ini mengaku selalu ingin membuat rencana jangka panjang untuk mengatasi kabut asap. Namun, rencana itu mustahil tanpa kerja sama dengan negara lain, termasuk Indonesia.

"Ini membutuhkan kerja sama negara-negara lain, jadi sampai kita mendapatkan kerja sama itu, tidak mungkin bagi kita untuk memiliki rencana nyata," ujarnya. "Indonesia, dan negara lain, mungkin," imbuh dia merinci negara yang ingin dia ajak kerja sama.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya Bakar merinci lima perusahaan asing yang berkontribusi pada kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Perusahaan asing itu milik Malaysia dan Singapura. Lahan perusahaan-perusahaan asing tersebut telah disegel untuk penyelidikan.

"PT Hutan Ketapang Industri (milik) Singapura di Ketapang, PT Sime Indo Agro (milik) Malaysia di Sanggau, PT Sukses Karya Sawit (milik) Malaysia di Ketapang, dan PT Rafi Kamajaya Abadi (milik Malaysia) di Melawi, ini yang disegel," kata Menteri Siti pada pekan lalu.

Beberapa perusahaan Malaysia yang beroperasi di Indonesia itu merupakan anak perusahaan dari Sime Darby Malaysia, IOI Corporation, Kuala Lumpur Kepong Berhad ( KLK), dan TDM Berhad.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2621 seconds (0.1#10.140)