Nostalgia Lomba Foto Satwa IAPC 2019 di Taman Safari Bogor

Minggu, 15 September 2019 - 17:38 WIB
Nostalgia Lomba Foto Satwa IAPC 2019 di Taman Safari Bogor
Peserta memotret model dan kuda saat lomba foto satwa yang merupakan rangkaian kegiatan International Animal Photo Competition 2019 di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/9/2019). (Foto/KORAN SINDO/Yulianto)
A A A
BOGOR - Jika mengulik sejarah International Animal Photo Competition (IAPC), maka Taman Safari Bogor punya banyak kenangan indah.

Sebab, di sinilah tempat di mana lomba foto satwa paling bergengsi ini kali pertama diadakan. IAPC memang pada awalnya diadakan di Taman Safari Bogor pada tahun 1990. Lomba foto satwa yang tadinya hanya berskala lokal Iantas berkembang menjadi internasional. Peserta pun tak hanya berasal dari dalam negeri saja. Sebagian dari mereka adalah Warga Negara Asing (WNA). Kini, setelah 29 tahun berlalu, IAPC kembali digelar di Taman Safari Bogor. Pastinya lebih meriah dan seru ketimbang penyelenggaraan IAPC yang pertama.

Kemarin, Sabtu (14/9), telah berkumpul ratusan penggiat fotografi dari berbagai daerah untuk mengikuti gelaran roadshow IAPC 2019. Mereka hendak mendukung program konservasi di Taman Safari Bogor melalui kegiatan yang mereka senangi, yakni fotografi.

“Lomba foto satwa ini sebenarnya adalah entry point bagi masyarakat untuk mendukung konservasi satwa-satwa yang terancam punah,” ungkap Hans Manansang, Deputy Director Taman Safari Indonesia, selaku Ketua Penyelenggara IAPC 2019. Diakui Hans, selama ini TSI Group memang selalu mengedepankan sosialisasi konservasi satwa.

Lomba foto satwa di Taman Safari Bogor ini merupakan roadshow kedua dari rangkaian IAPC 2019, setelah gelaran roadshow pertama digelar pada 24 Agustus 2019 lalu di Bali Safari & Marine Park. Pembukaannya sendiri berlangsung di Jakarta Aquarium pada 27 Juli 2019.

IAPC masih akan terus berlangsung hingga 16 Oktober 2019 mendatang, dengan menyisakan satu jadwal roadshow di Taman Safari Prigen pada 12 Oktober 2019 dan Awarding Day di Royal Safari Garden, Bogor pada 9 November 2019.

Roadshow IAPC 2019 di Taman Safari Bogor diisi dengan berbagai acara menarik, seperti hunting photo model, workshop tentang konservasi satwa dan fotografi, serta lomba foto on the spot.

“Kami ingin membawa kenangan 'mdah IAPC dari puluhan tahun lalu kepada para peserta yang kini banyak diikuti oleh anak-anak muda berbakat,” tutur Hans Manansang.

Untuk mendaftar IAPC 2019 di Bogor, peserta wajib membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 100 ribu melalui aplikasi LinkAja, dengan promo cashback Rp 25 ribu. Peserta cukup me-scan barcode yang ada di akun lnstagram unit-unit Taman Safari Indonesia, Canon Indonesia, dan id-photgrapher.

Saat acara, peserta cukup menunjukkan bukti pembayarannya untuk dapat mengikuti lomba sekaIigus berkesempatan memenangkan hadiah total ratusan juta Rupiah.

Roadshow IAPC 2019 di Taman Safari Bogor didukung oleh Canon Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, LinkAja, dan id-Photographer. Hans Manansang berharap dengan menggelar IAPC 2019, diharapkan semangat konservasi menular ke masyarakat setempat dan para pengunjung Taman Safari Bogor. Sebab, sebagai lembaga konservasi, TSI Group sadar betul bahwa

upaya konservasi yang dilakoni selama puluhan tahun ini tak akan bisa berhasil bila tak didukung oleh masyarakat luas, termasuk para penggiat fotografi di manapun berada.

Konservasi, Edukasi, dan Rekreasi

Sejak didirikan pada1986, Taman Safari Indonesia (TSI) Group memang fokus pada konservasi satwa liar yang populasinya mulai terdesak. Perlu diketahui, ada ribuan jenis spesies hewan di dunia yang terancam punah. TSI ingin mengambil peran dengan merawat dan mengembangbiakkan satwa endemik Indonesia sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.

Taman Safari Bogor, Taman Safari Prigen, Bali Safari & Marine Park, Batang Dolphins Center dan Jakarta Aquarium adalah bukti kepedulian TSI Group terhadap deretan satwa yang kian hari semakin terancam keberadaannya. Selain konservasi, ada tiga pilar Iainnya yang hingga kini menjadi tonggak

semangat bisnis TSI, yakni pendidikan (education), penelitian (research), dan rekreasi (recreation).
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6915 seconds (0.1#10.140)