Laporan Times Higher Education, Oxford Kampus Terbaik Dunia 4 Kali Berturut-Turut

Jum'at, 13 September 2019 - 14:07 WIB
Laporan Times Higher Education, Oxford Kampus Terbaik Dunia 4 Kali Berturut-Turut
Laporan Times Higher Education, Oxford Kampus Terbaik Dunia
A A A
OXFORD - Itu terungkap dalam laporan Times Higher Education yang juga menempatkan California Institute of Technology di Amerika Serikat (AS) pada peringkat kedua dan Universitas Cambridge pada peringkat ketiga.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa Inggris masih memiliki banyak kampus terbaik di dunia, meskipun mereka menghadapi kompetisi dari institusi pendidikan negara lain. Inggris memiliki 28 kampus yang masuk dalam 200 besar. Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang menyaingi Inggris di mana Universitas Stanford dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) juga masuk dalam lima besar.

Kajian terhadap 1.300 universitas di 92 negara itu menggunakan parameter pendidikan, penelitian, sitasi, pendapatan industri, dan pandangan internasional. Oxford menjadi universitas dengan performa terbaik secara global.

“Universitas-universitas di Inggris menghadapi ketidakpastian karena faktor Brexit dan pendanaan,” kata Wakil Rektor Universitas Oxford Louise Richardson, dilansir Telegraph. “Universitas harus menghadapi tantangan tersebut,” paparnya.

Berbicara mengenai kesuksesan Universitas Oxford, Richardson mengungkapkan kampusnya melakukan kolaborasi riset dengan berbagai kampus terbaik lainnya di seluruh dunia. Dia juga tetap menekankan kampusnya untuk memperluas kemitraan, di tengah isu Brexit.

Kembali mengenai kesuksesan Oxford, Simon Marginson-direktur Pusat Pendidikan Tinggi Global Universitas Oxford, mengungkapkan kebanyakan kampus di Inggris mendapatkan keuntungan dari budaya akademik yang kuat dan semangat entrepreneur. “Legasi global Inggris dan kepercayaan diri itu memberikan keuntungan lebih,” ujarnya.

Ditambahkan Stephen Conway, direktur pelayanan riset Universitas Oxford, salah satu tantangan besar institusinya dan kampus lainnya adalah jaminan akses sumber daya dan pendanaan untuk berkompetisi dengan kampus lain. “Kontribusi donor publik Inggris untuk penelitian riset di kampus mengalami penurunan ketika banyak pihak lain berinvestasi terhadap sistem inovasi dan penelitian,” ujarnya dilansir BBC.

Sementara itu, Chief Knowledge Officer Times Higher Education Phil Baty mengungkapkan bahwa kampus di Inggris memang tetap menjadi institusi pendidikan berkualitas. “Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya pesaing dari institusi pendidikan di AS yang sudah bersaing dengan kampus di Inggris dan menempati peringkat sebagai kampus terbaik di dunia.

“Negara di Asia dan khususnya Jepang dan China semakin memimpin dan menguasai jajaran kampus terbaik di dunia tahun ini,” kata Baty. Dia mengungkapkan, Inggris memang menjadi daya tarik akademisi berbakat dan mahasiswa di luar negeri. Namun, itu semakin sulit karena faktor Brexit. Sejak 2016, jumlah universitas di Inggris yang masuk top 200 menurun dari 34 menjadi 28.

Kalau kampus di Jerman meningkat dari tiga menjadi 23. Analisis dari Times Higher Education menyebutkan investasi ke sistem universitas di Jerman meningkat dari tahun ke tahun. Bisa jadi, universitas di Inggris bisa tertinggal di belakang Jerman jika kehilangan akses kemitraan penelitian setelah Brexit. “Jika Inggris menarik diri dari panggung internasional, posisinya bisa semakin tergusur,” kata Baty.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5250 seconds (0.1#10.140)