Media Komunis: China Akan Hancurkan Pihak yang Memisahkan Hong Kong dari China

Senin, 09 September 2019 - 10:39 WIB
Media Komunis: China Akan Hancurkan Pihak yang Memisahkan Hong Kong dari China
Seorang pemrotes RUU ekstradisi melempar telur ketika para demonstran bentrok dengan polisi di Tsuen Wan, Hong Kong, China, 25 Agustus 2019. Foto/REUTERS/Tyrone Siu
A A A
HONG KONG - Media pemerintah Komunis menegaskan bahwa Hong Kong adalah bagian yang tidak terpisahkan dari China dan segala upaya untuk memisahkannya akan dihancurkan.

Pernyataan surat kabar China Daily tersebut pada Senin (9/9/2019) muncul sehari setelah demonstran berkumpul di Konsulat AS untuk meminta bantuan Presiden Donald Trump agar membebaskan Hong Kong dari China.

Dalam editorialnya, China Daily mengatakan bahwa unjuk rasa pada hari Minggu di Hong Kong adalah bukti bahwa pasukan asing berada di belakang protes yang dimulai sejak pertengahan Juni. Para demonstran, lanjut media itu, harus berhenti menguji kesabaran pemerintah pusat.

Para pejabat China menuduh pasukan asing berusaha untuk menyakiti Beijing dengan menciptakan kekacauan di Hong Kong. Demo itu awalnya dipicu oleh RUU ekstradisi akan memungkinkan tersangka kriminal diadili di pengadilan China yang dikendalikan Partai Komunis. RUU itu telah dicabut Pemimin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam, namun demonstran belum puas.

"Hong Kong adalah bagian yang tidak terpisahkan dari China—dan itu adalah garis bawah yang tidak boleh ditentang oleh siapa pun, tidak oleh demonstran, tidak oleh pasukan asing yang memainkan permainan kotor mereka," bunyi editorial China Daily.

"Demonstrasi di Hong Kong bukan tentang hak atau demokrasi. Itu adalah hasil dari campur tangan asing. Jangan sampai pengekangan pemerintah pusat disalahartikan sebagai kelemahan, biar jelas pemisahan diri dalam bentuk apa pun akan dihancurkan," imbuh editorial tersebut.

Kantor berita negara Xinhua mengatakan dalam komentar terpisah bahwa aturan hukum perlu diwujudkan dan Hong Kong dapat membayar penalti yang lebih besar dan lebih berat jika situasi saat ini berlanjut.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0648 seconds (0.1#10.140)