Viral, Video Siswa SD di Labura Terlibat Perkelahian

Kamis, 29 Agustus 2019 - 17:26 WIB
Viral, Video Siswa SD di Labura Terlibat Perkelahian
Gambar video siswa sekolah dasar tampak menganiaya siswa lainnya.(Foto:SINDOnews/Ist)
A A A
LABUHANBATU UTARA - Video siswa Sekolah Dasar (SD) diketahui berada di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut) terlibat perkelahian viral di media sosial (medsos).

Dalam video berdurasi 60 detik itu, dua orang murid berseragam SD menendang dan memukul seorang murid berseragam SD yang terduduk di lantai beralaskan tanah halaman belakang salah satu Kelas Sekolah tersebut.

Tanpa ada perlawanan, seorang murid yang terduduk itu secara bergantian dihajar kedua murid lainnya hingga meringis kesakitan bahkan menangis meminta ampun. Namun, kedua murid itu tidak berhenti menghajarnya.

Setelah direkam dan viral di medsos, diketahui pihak Sekolah dan Kepolisian untuk ditindaklanjuti. Berdasarkan informasi itu, ternyata diketahui video perkelahian antar murid SD itu terjadi di SD Negeri 117852 Ambacang, Kecamatan Kualah Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumut. Atas dasar itu, pihak Sekolah melakukan mediasi.

Mediasi terkait perkelahian antar murid SD itu telah didamaikan di Ruang Kepala sekolah SD Negeri 117852 Ambacang, Desa Siamporik Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labura, Selasa (27/8/2019) sekira pukul 09.00 WIB. Bersama Personil Polsek Kualuh Hulu dilaksanakan kegiatan mediasi terkait peristiwa perkelahian siswa pada jam sekolah. Hasil mediasi bahwa para pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan damai.

R Sitorus, warga Desa Siamporik menyampaikan bahwa kronologi terjadinya perkelahian pada 21 Agustus 2019 sekira pukul 06.30 WIB, dimana murid-murid yang rumahnya dekat dengan lokasi sekolah memang sering datang lebih cepat dari guru dan anak-anak tersebut merupakan saling bertetangga.

Perkelahian terjadi antara murid inisial A dan inisial R yang berkelahi dengan W. Setelah itu, remaja setempat yang tidak sebutkan namanya menyuruh A dan R memukul dan menendang AR.

"Diduga karena diimingin uang. Disitulah AR dipukulin sampai ditendang A dan R. Si AR sudah dibawa oleh Kepala Desa untuk dicek kesehatan fisik dan psikologinya," ujarnya yang disampaikan kepada SINDOnews, Kamis (29/8/2019).

Menurutnya, perkelahi tersebut diketahui setelah ada anak-anak yang merekam serta memviralkan di media sosial sehingga saat ini anak yang melakukan pemukulan ketakutan dan tidak masuk sekolah namun kedua orang tua anak sepakat menyelesaikan dengan cara damai.

"Hasil mediasi sudah diambil kesimpulan antara lain bahwa para pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan jalan damai. Akan dilakukan upah-upah terhadap korban, sekaligus bantuan perobatan. Para pelaku telah meminta maaf kepada korban dihadapan rapat. Serta hasil dan kesepakatan akan dituangkan dalam surat keterangan," katanya.

Dia menyebutkan bahwa pihak sekolah selama ini sudah memberi pembinaan yang cukup pada siswa-siswi SD Negeri 117852, namun kejadian perkelahian antar siswa yang direkam lewat video merupakan kejadian yang pertama kali dan diperkirakan akibat pengaruh media sosial.

Hadir dalam rapat menyelesaikan permaslahan itu Camat Kualuh Selatan, Hariman; Kadis Pendidikan Kabupaten Labura, Suryaman Munthe; Kades Siamporik, Sahat Sianipar; Para orang tua murid SD yang terkait dengan permasalahan tersebut.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1561 seconds (0.1#10.140)