Staf Kemenkoplhukan Dikirim ke Kota Malang Bahas Insiden Papua

Kamis, 22 Agustus 2019 - 08:28 WIB
Staf Kemenkoplhukan Dikirim ke Kota Malang Bahas Insiden Papua
Staf Kemenkopolhukam, Brigjen Pol. Erwin Cahara Rusmana, datang ke Kota Malang, membahas insiden 15 Agustus 2019. Foto/inews TV/Deni Irwansyah
A A A
MALANG - Insiden yang terjadi saat demonstrasi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di perempatan Raja Bali, Kota Malang, Jawa Timur, 15 Agustus 2019 lalu, memicu gelombang aksi susulan.

Bahkan, dalam beberapa hari terakhir, gelombang demonstrasi besar-besaran juga terjadi diberbagai wilayah di Papua, yang salah satunya dipicu oleh bertebarannya berita bohong atau hoaks.

Mengantisipasi insiden tersebut terulang kebali, Kepala Bidang Penanganan Kejahatan Transnasional pada Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Kejahatan Luar Biasa, Kemenkopolhukam, Brigjen Pol. Erwin Cahara Rusmana, datang ke Kota Malang.

Mantan Kapolres Malang Kota, tahun 2007 silam tersebut, hadir kembali ke Kota Malang, untuk ikut serta membina keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kota Malang.

"Upaya membina kamtibmas ini sudah dilakukan mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota. Semua sudah bersusaha untuk menyelesaikan masalah, dan tidak ingin kejadian ini berulang-ulang," tuturnya.

Dia berharap, pemerintah daerah bersama masyarakat bahu-membahu menciptakan kondusifitas daerahnya masing-masing. Semua pihak diharapkannya bisa berperan untuk membangun keamanan, toleransi, dan kenyamanan masyarakat.

"Harus segera membangun kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan seluruh mahasiswa dari berbagai daerah yang datang ke Kota Malang, dengan bentuk kegiatan yang positif, dan percepat pengenalan budaya agar bisa dikembangkan hal-hal positif bersama-sama," ujar Erwin.

Menurutnya, hanya melalui kebersamaanlah berita-berita bohong yang bisa memicu konflik antar kelompok, golongan, agama, suku dan ras bisa dikikis, sehingga tidak membuat masyarakat resah.

Sementara Wali Kota Malang, Sutiaji mengaku, tidak diperlukan adanya pengamanan khusus di wilayah Kota Malang, namun diharapkan semua pihak saling menjaga kondisi keamanan dan kenyamanan lingkungannya masing-masing.

"Kami akan mengumpulkan seluruh elemen masyarakat, pada minggu depan. Termasuk perwakilan para mahasiswa dari berbagai daerah yang sedang belajar di Kota Malang. Kita bangun kebersamaan, dan kedamaian yang selama ini memang sudah berjalan dengan baik," ungkapnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.7278 seconds (0.1#10.140)