Martabe Batangtoru Dorong Pengembangan Tenaga Kerja dan Ekonomi Lokal

Rabu, 21 Agustus 2019 - 14:50 WIB
Martabe Batangtoru Dorong Pengembangan Tenaga Kerja dan Ekonomi Lokal
Vice President Director & CEO PT Agincourt Resources Tim Duffy memaparkan pengelolaan Tambang Martabe kepada media di Batangtoru, Tapsel,Selasa (20/8/2019). Foto/M Faizal
A A A
TAPANULI SELATAN - PT Agincourt, pengelola tambang emas Martabe di Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut, menegaskan komitmen perusahaan dalam memberdayakan serta mengembangkan tenaga kerja lokal.

Saat ini, sekitar 75% atau sekitar 2.001 dari pekerja di tambang emas tersebut berasal dari komunitas di sekitar tambang.

"Sejak awal kami memang berusaha melibatkan sebanyak mungkin pekerja lokal. Memang butuh waktu, pelatihan dan kesabaran, tapi itu memang komitmen kami untuk membangun kapasitas serta kompetensi pekerja lokal," ungkap Vice President Director & CEO PT Agincourt Resources Tim Duffy di Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Selasa (20/8/2019).

Tak hanya itu, lanjut Tim, perusahaan juga menerapkan program gender diversity dengan memberikan kesempatan luas bagi pekerja wanita. Sepanjang 2018, hingga 93% pegawai telah difasilitasi dengan pelatihan mengenai gender diversity. Saat ini, 25% dari pegawai perusahaan adalah wanita. Tak hanya itu, 29% posisi superintendent dan manajer di perusahaan dijabat oleh wanita.

"Dan ini bukan sekadar hanya untuk memenuhi persyaratan, tapi para pekerja wanita tersebut memang memiliki andil besar bagi perusahaan," tandasnya.

Tim menambahkan, untuk meningkatkan kapasitas serta kualitas sumber daya manusia (SDM), termasuk pekerja lokal, Agincourt juga menerapkan program Marsipature. Program ini adalah upaya untuk meningkatkan keterampilan spesifik para pekerja sehingga mereka memiliki peluang untuk menapaki jenjang karir yang lebih tinggi.

Senior Manager Community Agincourt Pramana Triwahjudi menambahkan, melalui program tersebut, perusahaan tak hanya meningkatkan pekerja lokal secara kuantitas, namun juga secara kualitas. "Kita tidak ingin ada anggapan bahwa para pekerja lokal itu hanya sebatas operator, tapi kalau bisa sampai ke tingkat yang paling tinggi. Jadi intinya kita terus lakukan perbaikan kualitas, kompetensi, capacity building," tegasnya.

Di luar itu, sambung dia, perusahaan juga gencar melakukan pemberdayaan ekonomi lokal bagi masyarakat di sekitar tambang. Dengan begitu, kata dia, masyarakat juga tak melulu berfokus untuk mengharapkan atau mengandalkan pendapatan dari tambang. "Jadi ini semua memang berkaitan," jelasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3218 seconds (0.1#10.140)