Saluran Irigasi Longsor, Pemukiman Warga di Simalungun Terancam Rubuh

Rabu, 21 Agustus 2019 - 14:03 WIB
Saluran Irigasi Longsor, Pemukiman Warga di Simalungun Terancam Rubuh
Saluran irigasi yang mulai melebar ke pemukiman warga di Desa Laras II, Kecamatan Siantar,Kabupaten Simalungun,Sumatera Utara,Rabu (21/8/2019).(Foto:SINDOnews.com/Ricky F Hutapea)
A A A
SIMALUNGUN - Sejumlah rumah warga di Desa Laras II, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, di sepanjang aliran irigasi terancam rubuh akibat longsor.

Dari pengamatan Sindonews.com, Rabu (21/8/2019) akibat hujan deras sejak Selasa (20/8/2019) malam, longsor di sekitar aliran irigasi sudah semakin parah dan melebar ke pemukiman warga.

Camat Siantar Daniel Silalahi mengatakan, pihaknya bersama warga sudah berupaya mengantisipi longsor semakin parah, dengan memasang goni berisi pasir di sisi irigasi. Namun akibat hujan deras air meluap sehingga longsor tetap melebar ke pemukiman warga.

"Upaya antisipasi sudah dilakukan bersama warga dan Kapolsek Bangun AKP B Manurunh dengan memasang goni berisi pasir di sisi saluran irigasi, namun saat hujan deras air meluap tetap saja semakin membuat longsor melebar dan sudah mendekati rumah warga," ujar Daniel.

Saat ini menurut Daniel sudah dua rumah warga terancam rubuh dan seluruh penghuni salah satu rumah sudah dievakuasi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Simalungun,Fritz Ueki P Damanik didampingi sekretaris Manaor Silalahi mengatakan pihaknya sudah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk perbaikan jaringan irigasi yang longsor di Desa Laras II, karena anggaran yang dibutuhkan menanggulanginya mencapai Rp 9 miliar hingga Rp 10 miliar.

"Anggaran penanggulangan perbaikan saluran irigasi di Desa Laras II besar sekali mencapai Rp 9 miliar hingga Rp 10 miliar,sehingga sudah diusulkan ke pemerintah pusat untuk perbaikannya," ujarnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8812 seconds (0.1#10.140)