Rela Melepas Seluruh Saham Demi Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan

Minggu, 18 Agustus 2019 - 09:59 WIB
Rela Melepas Seluruh Saham Demi Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan
Ketua Bidang Hukum & Humas Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (ARPHUIN), Drh. Cecep M. Wahyudin, S.H, M.H. (Foto/Ist)
A A A
JAKARTA - Membesarkan koperasi dan ekonomi kerakyatan menjadi mimpi besarnya, namun semua itu memerlukan pendanaan yang cukup.

Namun bagi Ketua Bidang Hukum & Humas Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (ARPHUIN), Cecep M. Wahyudin hal itu bukan menjadi halangan tetapi menjadi tantangan.

Cecep M. Wahyudin atau lebih dikenal dengan dokter Cecep yang juga seorang pengusaha muda asal Cianjur mengambil jalan mulai Agustus ini melepas seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan joint-venture PT. QL Trimitra.

Cara ini dilakukan agar lebih leluasa membangun pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi, selain itu juga agar fokus mengembangkan usaha yang sedang dirintisnya melalui bendera Perwiratama Group.

Dokter Cecep dikenal sebagai founder dan pendiri Trimitra Group dan kemudian Join Venture dengan QL Resources Sdn BHD perusahaan asal Malaysia masuk dan berinvestasi di Indonesia.

PeranCecep sebagai mitra joint-venture sekaligus COO (Chief Operation Ofiicer) QL Trimitradan QL Agrofood memberikan peran yang sangat penting dalam membangun pondasi bisnis dan hubungan kemasyarakatan dengan unsur terkait baik aparat pemerintah maupun berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Cianjur.

“Saya ingin mengabdikan kontribusi saya ke peran yang lebih besar dan lebih luas untuk membantu peternak rakyat melaluikoperasi," ujarnya, Sabtu (17/8/2019)

Saatini Dokter Cecep baru saja diminta menjadi ketua umum salah satu koperasi yang bergerak di pengembangan agri bisnis terintegrasi di sektor peternakan, pertanian dan digitalisasi jaringan distribusi berbasis masjid dan pesantren di seluruh Indonesia.

“Saya diberi amanah tugas besar untuk pengembangan ekonomi sehingga membutuhkan fokus dan waktu khusus,” sebutnya.

Dokter Cecep juga saat ini sedang mengembangkan group usaha pangan di bawah bendera Perwiratama Group; di antaranya platform digital etanee Food Supply Chaindan restoran D’Colonel.

Dalam waktu dekat gerai restoD’Colonel akan mulai merambah ibukota Jakarta dan kota Bandung, selain juga pengembangan outlet mini-restodan food box dengan kapasitas yang lebih kecil.

“Ini semacam nostalgia masa kecilsaya, ingin berbisnis kuliner.Dulu orang tua saya membesarkan dan bisa menyekolahkan saya juga karena usaha resto,” ungkapnya.

Hal lain yang menjadi kesibukannya yakni membangun ekosistem rantai-dingin melalui aplikasi etanee Food Supply Chain. “Sayamakin bersemangat, bahwa model bisnis etanee akan menyelesaikan masalah pangan Indonesia,” ujarnya.

Baru-baru ini etanee mendapatkan Apreasiasi Inovasi 2019 dari Koran Sindo karena dipandang memiliki teknologidan model bisnis yang inovatif dan bisa memberikan kontribusi ekonomi dan sosial yang massif.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7585 seconds (0.1#10.140)