Prosesi Puncak Haji Berakhir Hari Ini, Jamaah Tinggalkan Makkah

Rabu, 14 Agustus 2019 - 11:17 WIB
Prosesi Puncak Haji Berakhir Hari Ini, Jamaah Tinggalkan Makkah
Prosesi Puncak Haji Berakhir Hari Ini, Jamaah Tinggalkan Mekkah. (Antara).
A A A
MAKKAH - Prosesi puncak haji di Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) sudah berakhir hari ini Rabu (14/8/2019) atau 13 Dzulhijjah 1440H.

Setelah selesai melempar jumrah, jamaah haji meninggalkan Mina menuju Mekkah untuk melaksanakan tawaf ifadah di Masjidilharam sebagai bagian dari rangkaian akhir ibadah haji. Jamaah haji yang baru menyelesaikan lempar jumrah hari ini adalah mereka yang mengambil nafar tsani.

Adapun yang mengambil nafar awal telah meninggalkan Mina dan kembali tinggal di hotelnya di Kota Mekkah sejak kemarin. Nafar adalah bagian dari rang kaian ibadah haji yang berarti meninggalkan Mina pada hari-hari tasyrik menuju Mekkah.

Nafar dibagi menjadi dua, yakni nafar awal dan nafar tsani. Disebut nafar awal karena jamaah haji keluar dari Mina setelah melontar jumrah sughra (ula), wustha, dan aqabah (kubro) pada 12 Zulhijah sebelum mata hari terbenam. Adapun nafar tsani adalah keluar dari Mina setelah melontar jumrah ula, wustha, dan aqabah pada 13 Zulhijah.

Almasri, pendamping jamaah kelompok terbang (kloter) 21 Embarkasi Solo (SOC), mengatakan rombongannya meng ambil nafar tsani dalam haji kali ini. Jamaah menyelesaikan lempar jumrah hingga hari tasyrik ketiga atau 14 Agustus.

“Kita berhaji kan belum tentu 10 tahun sekali. Mumpung di sini, kita maksimalkan waktu yang ada,” kata pendamping dari Kelompok Bimbingan Iba dah Haji (KBIH) Al-Kautsar, kemarin. Menurutnya, banyak kegiatan yang dilakukan jamaah saat di Mina.

Pada dini hari, jama ah melaksanakan salat tasbih, salat hajat, dan dilanjutkan salat subuh berjamaah. Sementara itu, sebagian jamaah haji Indonesia yang mengambil nafar awal telah menyelesaikan lempar jumrah, kemarin pagi Waktu Arab Saudi (WAS).

Mereka langsung membawa kopernya ke Jamarat, lalu langsung pulang ke hotel, tidak kembali ke maktabnya di Mina. Purwaji, jamaah asal Kabupaten Bondowoso, mengatakan dirinya bersama rekan-rekan di kloter 52 Embarkasi Surabaya (SUB) sengaja mengambil karena banyak anggota kloter yang berusia lanjut.

“Banyak yang sudah tua, kasihan,” katanya seusai melempar jumrah kemarin pagi. Kloter 52 SUB terdiri atas 430 jamaah. Mereka berasal dari tiga daerah, yakni Kabupaten Bondowoso, Jombang, dan Mojokerto. “Sebagian besar lansia, banyak yang sakit, kasihan petugas yang ngurusi,” katanya.

Menteri Agama (Menag) sekaligus Amirul Hajj, Lukman Ha kim Saifuddin bersyukur pelaksanaan lontar jumrah di Jamarat berlangsung dengan baik, meski sempat turun hujan deras dan beberapa maktab sempat mengalami pemadaman listrik.

“Secara keseluruhan, saya bersyukur karena pelaksanaan nafar awal ini bisa selesai dengan baik. Dan bagi yang akan menempuh nafar tsani, mungkin akan perlu semalam lagi untuk di Mina, untuk kemudian melakukan nafar tsani,” katanya.

Menag memerintahkan kepada petugas sektor, kloter, kepala regu, dan kepala rombongan kembali mempersiapkan kedatangan jamaah di hotelnya masing-masing. Seluruh petugas sektor harus segera menempati posnya masing-masing untuk melayani jamaah, terutama yang bertugas di Masjidilharam, karena situasinya pasti sangat padat.

“Kali ini akan padat sekali Haram (Masjidilharam), baik yang akan melaksanakan tawaf ifadah maupun yang akan melaksanakan sunah lainnya. Saya ber harap sektor khusus kita betul-betul mampu mengantisipasi yang akan terjadi. Mudah-mudahan semuanya berlangsung dengan lancar,” katanya.

Petugas daerah kerja (daker) juga diminta bersiap kewilayahnya masing-masing sebab jamaah haji Indonesia gelombang pertama mulai dipulangkan ke Tanah Air pada 17 Agustus mendatang, sedangkan jamaah haji gelombang dua akan mulai di dorong ke Madinah untuk menjalankan sunah arbain.

Kepala Daker Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Akhmad Jauhari mengatakan, jamaah yang mengambil nafar awal cukup banyak, jumlahnya lebih dari 120.000 orang atau 57%.

Adapun sisanya sebanyak 92.000 jamaah mengambil nafar tsani. “Untuk pergerakan ke Mekkah menggunakan bus naqabah, seperti saat pendorongan dari Mekkah ke Arafah dengan jumlah 21 bus tiap maktab,” katanya.

Hujan di Mina Tidak Berdampak ke Jamaah
Pada bagian lain, Kepala Satuan Operasional (Kasatop) Armuzna Jaetul Muchlis memastikan hujan deras yang mengguyur Kota Mekkah, Senin (12/8/2019) siang, tidak berdampak ke pada jamaah haji Indonesia. Pemadaman listrik di maktabmaktab hanya berlangsung sementara sebagai bagian dari stan dar operasional pemerintah Arab Saudi.

“Beberapa maktab memang kita sarankan/anjurkan tutup sampai magrib (selama masih hujan) karena jalan licin dan tidak bagus untuk kesehatan,” katanya kemarin. Diakui bahwa sempat terjadi banjir bandang setinggi 15 sentimeter yang menutup separuh jalan masuk ke terowongan.

Namun, itu merupakan air lewat yang berlangsung tidak lebih dari 20 menit. “Jadi, tidak ada penumpukan jamaah yang signifikan dan relatif tertib karena kesigapan petugas kita dan Arab Saudi yang mengarahkan dan menginfokan.

Tidak perlu dikhawatirkan karena jalan satu arah,” katanya Jaetul, yang mengaku berada di tempat kejadian perkara (TKP). Hal yang sama juga disampaikan Kepala Daker Madinah Akhmad Jauhari.

Menurutnya, hujan lebat dan angin kencang tidak berdampak pada jamaah haji Indonesia. Konstruksi tenda yang semipermanen kukuh berdiri. “Memang ada beberapa tenda kemasukan air, tapi lebih ka rena kencangnya angin melalui beberapa lubang di samping,” katanya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4252 seconds (0.1#10.140)