Sinyal Gerindra Merapat ke Jokowi-Ma'ruf Menguat

Minggu, 11 Agustus 2019 - 16:29 WIB
Sinyal Gerindra Merapat ke Jokowi-Maruf Menguat
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di depan kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, 24 Juli 2019.(Foto/SINDOnews/Eko Purwanto)
A A A
JAKARTA - Hubungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri semakin dekat. Setelah datang ke kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta, 24 Juli lalu, Prabowo juga menghadiri Kongres V PDIP.

Sikap Prabowo ini memperkuat anggapan Gerindra merapat ke kubu Pemerintah Joko Widodo-Ma'ruf Amin, setelah sebelumnya bersedia bertemu Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun MRT Lebak Bulus.

“Jadi gini, Gerindra bukan menawarkan konsep dalam koalisi. Gerindra ditanya Pak Prabowo masukannya seperti apa untuk bangsa ini. Nah, Pak Prabowo menyampaikan ini lho konsep kedaulatan pangan dan kedaulatan, energi. Pengelolaan BUMN yang baik yang selama ini di samping disampaikan Pak Prabowo dalam kampanye itu, ke Pak Jokowi, ke Ibu Mega,” kata Anggota Badan Komunikasi (Bakom) DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/8/2019).

Andre menjelaskan, konsep-konsep itu ditanya oleh Jokowi maupun Mega saat melakukan diskusi. Prabowo menyampaikan masukan-masukan itu kepada dua elite yang menjadi poros koalisi pemerintah itu.

“Intinya diskusi lah, ada masukan enggak Pak Prabowo? Pak Prabowo menyampaikan masukan itu,” ujarnya. (Baca juga: Kunjungi Pameran Foto, Megawati Kepincut Posenya Bersama Prabowo)

Menurut Andre, Gerindra ingin berkontribusi dalam pembangunan namun, berkontribusi ini bisa dilakukan di dalam maupun di luar pemerintah. Tetapi jika konsep Gerindra bisa diadopsi dan bisa dipakai bersama-sama dengan Jokowi maka Gerindra bisa membantu di dalam pemerintahan. Yang jelas, Gerindra ingin pemerintahan kuat.

“Bisa dipakai bersama-sama oleh Pak Jokowi, kita bisa bantu di dalam (pemerintahan-red). Kalau tidak, kita bisa bantu Pak Jokowi di luar. Enggak ada masalah. Gerindra ingin pemerintah ke depan menjadi pemerintah kuat, lalu kalau kita di dalam, kita akan bantu. Kalau kita di luar, kita akan jadi mitra yang baik, mitra yang konstruktif lah. Itu rencana Gerindra,” papar Andre.

Menurut dia, Gerindra kemungkinan akan memutuskan sikap politiknya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan diselenggarakan pada 21 September mendatang.

“Belum tahu saya apakah (keputusan sikap politik-red) di situ atau tidak. Yang jelas, kami tanggal 21 September kemungkinan besar 21 September kita rakernas,” tandasnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1826 seconds (0.1#10.140)