7 Keunikan Perayaan Idul Adha di Dunia, Menghias Kurban dengan Henna

Minggu, 11 Agustus 2019 - 11:26 WIB
7 Keunikan Perayaan Idul Adha di Dunia, Menghias Kurban dengan Henna
Keunikan perayaan Idul Adha di berbagai negara (Foto : Al Jazeera)
A A A
JAKARTA - Hari ini seluruh umat Muslim di dunia merayakan hari kebesaran Islam yaitu Idul Adha. Hari Raya yang bertepatan dengan datangnya 'musim haji' ini menjadi momentum mempererat silaturahmi hingga menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesama. Dimulai dari gema takbir pada malam hari, hingga pemotongan hewan kurban berupa sapi, maupun kambing.

Masing-masing negara punya cara dan tradisi tersendiri untuk merayakan Idul Adha. Jika di Indonesia, dikenal dengan tradisi bergotong-royong dalam menyembelih dan membagi-bagikannya ke warga.

Lantas, seperti apa perayaan Idul Adha di belahan dunia? Simak tradisi unik saat Idul Adha dari berbagai negara lain, Minggu (11/8/2019).

Singapura

Menjelang Idul Adha maupun Idul Fitri, Singapura selalu mengadakan Bazar. Di sana disediakan bahan-bahan makanan dan bumbu-bumbu untuk mengolah daging kurban agar terasa lezat. Hal yang disukai warga pada bazar ini adalah harganya yang lebih murah. Lokasinya di kawasan Geylang Serai dan Kampong Glam. Kedua tempat ini menyediakan berbagai kebutuhan untuk Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

Inggris

Umat Muslim yang merayakan Idul Adha di Inggris juga memulai hari dengan melakukan salat Idul Adha dan dilanjutkan dengan berbagi daging kurban. Dilansir Time And Date, bagi warga Inggris, Idul Adha adalah ‘Savory Ied’ atau “Ied Gurih’ karena makanan yang dihidangkan saat Idul Adha kebanyakan adalah makanan yang gurih.

Makanan yang disajikan umumnya dari Timur Tengah dan India seperti kebab, haleem (bistik daging dengan gandum dan kacang-kacangan), serta biryani (nasi dengan daging pedas). Setelah itu, mereka akan menyediakan hidangan penutup yang manis seperti kue-kue dan baklava dari Turki.

Uni Emirat Arab

Bagi warga Uni emirat Arab, Idul Adha merupakan waktu untuk memakai pakaian baru. Para wanita akan mengecat rambut dan menggunakan parfum. Selain itu, tangan anak-anak dan para wanita akan dihias dengan menggunakan henna. Menurut Abu Dhabi Culture, saat melakukan silaturahmi, tamu di negara itu akan disediakan makanan manis, buah, kurma, kopi, dan teh. Suasana Idul Adha semakin ceria karena anak-anak biasanya diberikan baju baru.

Kazakhstan

Bagi orang Kazakhstan, perayaan Idul Adha bukan hanya tentang perayaan agama, melainkan juga mengenai sosiokultural. Mereka membagi-bagikan hasil masakan dan bertukar hadiah. Kebersamaan dan kekeluargaan merupakan unsur terpenting dalam perayaan. Inilah budaya kearifan lokal yang masih mereka pegang hingga saat ini.

China

Meskipun bukan negara Islam, tapi perayaan Idul Adha di China cukup meriah. Jika di Indonesia ramainya Idul Adha saat malam takbiran dan hari H, di China, kemeriahannya berlangsung hingga empat hari. Berminggu-minggu sebelum Idul Adha, mereka sudah mempersiapkan segalanya agar pesanan makanan yang dihidangkan sebelum dan sesudah Idul Adha terpenuhi.

Umat Muslim di China juga melakukan tadarus (membaca) Alquran, melantunkan salawat, dan berkumpul dengan sesama Muslim lainnya. Selama empat hari, mereka bertukar bingkisan serta memasak untuk buka puasa arafah dan dimakan bersama-sama, seperti pesta kecil yang hangat.

Turki

Di Turki, Idul Adha dirayakan selamat empat hari. Perayaan Idul Adha di Turki tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, dimulai dengan salat Ied kemudian dilanjutkan menyembelih hewan kurban. Uniknya, menurut Time and Date, hewan yang akan dikurbankan di Turki biasanya akan dihias dengan menggunakan henna dan pita.

Daging hasil menyembelih kurban kemudian dinikmati bersama-sama dengan tetangga dan keluarga terdekat. Sementara itu, anak-anak akan mendatangi tetangga dan keluarga yang lebih tua untuk mencium tangan mereka sebagai tanda penghormatan.

Pakistan

Ada dua tradisi unik di Pakistan ketika Idul Adha. Pertama, hewan kurban yang akan disembelih dimandikan terlebih dahulu. Sebelum disembelih, hewan yang akan dijadikan kurban harus dalam keadaan bersih dan suci. Hal ini akan menenangkan hewan agar tidak stres sebelum disembelih.

Kedua, warga Pakistan mendapat libur selama empat hari. Jadi, mereka dapat berkumpul bersama keluarga untuk merayakan hari raya dan makan hidangan daging bersama.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0156 seconds (0.1#10.140)