Keroyok Kapolsek Patumbak, Bandar Narkoba Kena Tembak hingga Tewas

Sabtu, 10 Agustus 2019 - 15:17 WIB
Keroyok Kapolsek Patumbak, Bandar Narkoba Kena Tembak hingga Tewas
Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar dikeroyok bandar narkoba. (Foto/Ist)
A A A
MEDAN - Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar dikeroyok bandar narkoba saat bersama anak buahnya menggerebek kampung narkoba di Jalan Karya Marindal I, Gang Rukun.

Kapolsek pun mengalami luka-luka di kening dan terpaksa harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Colombia pada Kamis (8/8/2019) sore.

Kasat Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy Cahya Priambodo menjelaskan, sebelum penganiayaan terjadi, pada Selasa (6/8/2019) Polsek Patumbak mendapat info dan pengaduan soal maraknya peredaran narkoba di Jalan Karya Marindal I Gang Rukun.

Mendapat laporan masyarakat, polisi kemudian melakukan penyelidikan pada Kamis (8/8/2019) sekitar pukul 17.00 WIB bersama Kanit Reskrim Iptu Budiman Simanjuntak beserta jajaran menggerebek kampung narkoba itu.

Hasilnya 3 pengedar narkoba U (49), K (30) dan S (29) berhasil ditangkap. Dari tangan tersangka berinisial U petugas menyita barang bukti 2 plastik kecil berisi sabu, kaleng bekas rokok berisi ratusan plastik klip berukuran sedang dan kecil serta uang sebesar Rp 150 ribu.

Sedangkan dari tersangka berinisial K, diamankan 2 paket kecil sabu, belasan plastik klip berukuran sedang dan kecil dan uang sebesar Rp 200 ribu hasil penjualan narkoba.

Terakhir, dari tersangka berinisial S (29) diamankan barang bukti 1 plastik berukuran sedang berisi sabu dan 15 plastik kecil berukuran kecil.

“Mereka (ketiga tersangka) mengaku bahwa sabu yang dijual berasal dari bandar berinisial A,” kata Raphael dalam rilisnya Sabtu (10/8/2019) dikutip laman tribratanews.sumut.polri.go.id

Mendapat informasi itu, Ginanjar beserta anggota lantas melakukan pengembangan dan mencari rumah bandar besar berinisial A di kediamannya Jalan Marindal I, Pasar IV, Gang Keluarga, Kecamatan Patumbak.

Saat petugas datang, terlihat A sedang duduk di depan rumah, seperti menunggu pembeli sabu datang. Namun mengetahui yang datang petugas A langsung kabur menuju jalan besar.

Petugas yang tidak ingin buruannya kabur begitu saja, kemudian melakukan pengejaran terhadap tersangka. Sesampainya di jalan besar, ternyata tersangka sudah bersama 20 orang rekannya dan mengeroyok AKP Ginanjar dan anggota Polsek Patumbak menggunakan senjata tajam.

Usut punya usut, ternyata tersangka berinisial S merupakan adik kandung dari bandar besar A.

Mendapat laporan AKP Ginanjar dikeroyok, Satres Narkoba dan Tim Pegasus Polrestabes Medan langsung melakukan pengejaran dan menyasar di seputaran rumah tersangka.

A akhirnya berhasil dibekuk saat berusaha bersembunyi di kamar mandi milik salah seorang warga. Petugas menemukan barang bukti 5 plastik klip berukuran sedang berisi sabu, 5 plastik klip berukuran kecil berisi sabu, timbangan elektrik ratusan plastik dan uang Rp 300 ribu hasil penjualan narkoba.

Tersangka kemudian dibawa untuk dilakukan pengembangan mencari barang bukti lainnya, namun tersangka melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri. “Kita sudah memberikan beberapa kali tembakan peringatan ke udara namun tidak diindahkan. Petugas akhirnya terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak tersangka,” beber Raphael.

Bukannya menyerahkan diri, tersangka yang sudah dalam posisi terluka justru melompat ke parit.

"Tersangka yang sudah tak berdaya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapatkan perawatan. Setelah beberapa jam dirawat tersangka akhirnya tewas. Dia ini lihai, karena dalam seminggu bisa menjual setengah sampai satu kilogram sabu,” katanya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9633 seconds (0.1#10.140)