Putra Nababan Ungkap Alasan Megawati Tetap Ketum PDIP

Jum'at, 09 Agustus 2019 - 10:35 WIB
Putra Nababan Ungkap Alasan Megawati Tetap Ketum PDIP
Anggota DPR terpilih Putra Nababan mengungkapkan, posisi Megawati sebagai ketum merupakan formasi ideal untuk perkembangan PDIP. (Foto/Okezone)
A A A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri masih menjabat sebagai ketum partai berlogo banteng moncong putih.

Anggota DPR terpilih Putra Nababan mengungkapkan, posisi Megawati sebagai ketum merupakan formasi ideal untuk perkembangan PDIP.

"Don’t change the winning team. Tim yang menang jangan diganti formasinya. Apalagi menang 2 kali berturut-turut di pemilu," kata Putra Nababan di arena Kongres V PDI Perjuangan di Bali, Kamis (8/8/2019).

Sejak tahun 1994 sebagai wartawan, Putra meliput kegiatan Megawati sebagai ketum partai Dia menyaksikan, bagaimana putri sulung Bung Karno ini memiliki kemampuan manajerial dan mengelola konflik yang luar biasa.

"Menghadapi Soeharto dan kekuasannya kala itu bukanlah hal yang mudah. Tidak banyak institusi atau tokoh yang mampu bertahan dan tampil menjadi pemenang kecuali Ibu Mega dan PDI Perjuangan," ungkap Putra.

Putra Nababan yang juga ditunjuk sebagai anggota Steering Committee Kongres V mengungkapkan, di tangan ketua umumnya PDI Perjuangan mencetak banyak sekali pemimpin muda dan sukses sebagai kepala daerah.

"Jumlah kader partai kami yang menjadi bupati, wali kota, dan gubernur itu banyak sekali. Dan mereka berprestasi dan dicintai oleh rakyatnya. Ini semua karena tangan dingin dan bimbingan dari ibu ketua umum yang meniti karier politiknya juga dari bawah," tutur Putra.

Megawati, sebagai seorang pemimpin yang pernah menjadi pengurus DPC, menjadi anggota DPR sampai menjadi Presiden, menurut Putra akan memiliki kematangan yang paripurna. Pertimbangan-pertimbangan untuk mencapai sebuah keputusan akan menghasilkan kesuksesan.

"Contohnya bagaimana ibu Risma kerja untuk kota Surabaya, mas Rudy di Solo, mas Hendi yang sukses di Semarang, mas Anas di Banyuwangi dan Pak Koster di Bali. Belum lagi kerja-kerja Pak Ganjar di Jawa Tengah dan yang paripurna kerja Pak Jokowi untuk Indonesia," cerita Putra dengan penuh semangat.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0374 seconds (0.1#10.140)