Sejahterakan Masyarakat, Nikson Perjuangan Universitas Taput Hingga ke Presiden

Rabu, 31 Juli 2019 - 12:25 WIB
Sejahterakan Masyarakat, Nikson Perjuangan Universitas Taput Hingga ke Presiden
Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan berbincang dengan Presiden Joko Widodo didampingi istri ketika berkunjung ke Taput.(Foto:Ist)
A A A
MEDAN - Banyak manfaat yang bakal diperoleh dan dirasakan masyarakat dengan hadirnya Universitas Negeri di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kehadirannya diharapkan mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.

Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan mengatakan dengan hadirnya Universitas Negeri di Tapanuli Utara maka nantinya dapat mendorong sektor wisatawan domestik maupun mancanegara berkunjung ke Danau Toba.

Selain itu, faktor perekonomian mikro dan makro juga dapat maju. Alasannya, lanjut Nikson, orang yang kuliah dari segala penjuru daerah bisa masuk, tidak perlu jauh-jauh dari sekitar Tapanuli Raya dan Danau Toba ini.

"Kita harapkan dengan adanya universitas negeri mereka bisa berwisata di hari hari libur ke kawasan Danau Toba dan kawasan wisata yang lain. Apalagi ketika wisuda, keluarganya bisa berkunjung. Disitu kan bakal ramai, Hotel bakal ramai, Bandara juga akan berkembang," jelasnya kepada SINDOnews.

Diakuinya memang ada kendala selama proses itu, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Utara berharap dapat berjalan lancar hingga memiliki Universitas Negeri Taput.

"Memang adanya memotorium bahwa tidak boleh mendirikan Universitas Negeri, namun di Taput itu ada namanya Institut Agama Kristen Negeri. Nah ini yang sudah kita surati ke pak Presiden, Menteri Agama, Menristek Dikti, agar itu dirubah statusnya menjadi Universitas Negeri umum," ungkapnya.

Dikatakannya, selama ini lulusan Institut Agama Kristen ini sangat susah untuk mendapatkan pekerjaan. "Karena memang semua didominasi gereja yang memiliki Sekolah Tinggi sendiri. Jadi alumni Institut Agama Kristen ini sangat susah untuk mendapatkan pekerjaan. Karena Institut Agama Kristen Negeri ini dikelola oleh Menteri Agama," terangnya.

Untuk itu, dia meminta kepada Presiden Jokowi dapat mengabulkan permohonan Pemkab dan warga Tapanuli Utara. "Kalau bisa memang pak Presiden langsung yang turun tangan Institut Agama Kristen Negeri ini diubah menjadi Universitas Negeri umum. Atau nanti bisa diberikan solusinya karena kita mayoritas kristen di dalam Universitas itu masukkan Fakultas tersendiri, Fakultas Theologi namanya," tuturnya.

Nikson mengatakan mereka (manajemen Institut Agama Kristen Negeri) ini datang ke dirinya sebagai Kepala Daerah, agar diuubah menjadi Universitas Negeri umum.

"Memang kendalanya ada diregulasi bahwa kalau universitas kristen yang berapeliasi agama itu 60 persen harus memiliki prodi, 40 persen umum. Melihat dari empat jurusan, berarti prodi umum yang bisa masuk hanya satu, perbandingan 60-40. Padahal sambung politisi PDI Perjuangan ini, yang mereka minta lebih dari 10 prodi fakultasnya umum.

Kendalanya mereka tidak bisa menyiapkan prodi sampai 23 biar bisa perbandingan 60-40 itu sesuai regulasi. Makanya solusinya ya berubah total, demi kemajuan Tapanuli Utara, Tapanuli Raya dan kawasan Danau Toba dalam konteks bagaimana arahan pak Presiden menjadikan Danau Toba menjadi Bali kedua," ujar Politisi PDI Perjuangan itu.

Dia menerangkan untuk kehadiran Universitas Negeri di Taput itu sudah diajukan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Cuma ada kendala pengajuan prodi itu. Jadi memang harus kewenangan pak Presiden ini. Jadi harapannya pak Presiden dengar dan memerintahkan Menteri Agama menyerahkan aset itu ke Menteri Riset Dikti agar bisa jadi Universitas Negeri di Taput. Apalagi kalau ada Universitas Negeri itu semua sektor itu kan bangkit, termasuk SDM, perekonomian semakin meningkat pastinya," harapnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3405 seconds (0.1#10.140)