Monumen KM Sinar Bangun, Tempat Mengenang Korban Tenggelam
A
A
A
SIMALUNGUN - Bupati Simalungun JR Saragih meminta keluarga korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Juni 2018 lalu, menjadikan monumen yang dibangun di Desa Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean sebagai tempat mengenang para korban yang tidak ditemukan.
Dalam acara peresmian monumen KM Sinar Bangun, Kamis (2/5/2019) di Desa Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, JR mengatakan terdapat sekitar 164 korban tenggelam tidak ditemukan.
"Monumen KM Sinar Bangun diharapkan menjadi tempat bagi keluarga untuk mengenang orang-orang yang dikasihi dan dicintai ," ujar JR.
Monumen tersebut diharapkan JR juga menjadi peringatan bagi para pengusaha atau pengelola kapal penyeberangan dan pariwisata untuk peduli keselamatan penumpang.
Sebelumnya Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Simalungun Manaor Silalahi mengatakan, monumen KM Sinar Bangun dibangun dengan anggaran sekitar Rp4 miliar.
"Biaya pembangunan monumen KM Sinar Bangun sekitar Rp 4 miliar dan dibangun sejak pertengahan 2018," ujar Manaor.
Untuk diketahui, KM Sinar Bangun yang berangkat dari pelabuhan Simanindo Samosir menuju pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, pertengahan Juni 2018 dengan mengangkut sekitar 180 penumpang dan tenggelam di perairan Danau Toba.
Sebanyak 164 penumpang tidak ditemukan dan tercatat 3 korban ditemukan dalam kondisi meninggal serta 21 selamat.
Dalam acara peresmian monumen KM Sinar Bangun, Kamis (2/5/2019) di Desa Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, JR mengatakan terdapat sekitar 164 korban tenggelam tidak ditemukan.
"Monumen KM Sinar Bangun diharapkan menjadi tempat bagi keluarga untuk mengenang orang-orang yang dikasihi dan dicintai ," ujar JR.
Monumen tersebut diharapkan JR juga menjadi peringatan bagi para pengusaha atau pengelola kapal penyeberangan dan pariwisata untuk peduli keselamatan penumpang.
Sebelumnya Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Simalungun Manaor Silalahi mengatakan, monumen KM Sinar Bangun dibangun dengan anggaran sekitar Rp4 miliar.
"Biaya pembangunan monumen KM Sinar Bangun sekitar Rp 4 miliar dan dibangun sejak pertengahan 2018," ujar Manaor.
Untuk diketahui, KM Sinar Bangun yang berangkat dari pelabuhan Simanindo Samosir menuju pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, pertengahan Juni 2018 dengan mengangkut sekitar 180 penumpang dan tenggelam di perairan Danau Toba.
Sebanyak 164 penumpang tidak ditemukan dan tercatat 3 korban ditemukan dalam kondisi meninggal serta 21 selamat.
(boy)