Arsik Makanan Khas Masyarakat di Kawasan Danau Toba dengan Cita Rasa Unik

Selasa, 23 Juli 2019 - 08:46 WIB
Arsik Makanan Khas Masyarakat di Kawasan Danau Toba dengan Cita Rasa Unik
Salah satu kuliner khas masyarakat di kawasan Danau Toba adalah arsik. (Foto/SINDOnews/Ricky F Hutapea)
A A A
SIMALUNGUN - Masyarakat di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara memiliki berbagai macam kuliner khas dengan cita rasa yang lezat dan unik untuk dinikmati.

Masakan khas masyarakat di kawasan Danau Toba ,mengolah berbagai masakan khasnya dengan menggunakan bumbu tradisional sehingga rasanya khas karena tidak terkontaminasi bahan masakan buatan pabrik.

Salah satu kuliner khas masyarakat di kawasan Danau Toba adalah arsik, dengan bahan dasar ikan mas,ikan nila atau daging yang diramu dengan bumbu tradisional seperti andliman,kunyit,asam potong atau asam cikala, kincung, bawang merah, cabe dan bawang Batak.

Arsik merupakan sajian khas berupa ikan mas ,ikan nila atau daging berbumbu kuning dengan rasa asam dan pedas.

Mengapa ikan mas atau ikan nila yang menjadi bahan dasarnya,karena kedua jenis ikan tersebut mudah diperoleh di kawasan Danau Toba.

Bumbunya pekat, terkenal dengan rasa pedasnya yang menggigit. Makanan khas batak ini cukup mudah ditemukan di seluruh daerah Sumatera Utara. Tapi di luar daerah tersebut, sangat sulit menemukan olahan dengan kelezatan yang sama.

Nama arsik diambil dari cara memasaknya, yaitu mang-arsik yang berarti ikan diguyur atau disiram-siram selama proses pemasakan.

Tujuannya adalah agar kuah bumbunya serta ikannya matang merata. Selain sebagai menu sehari-hari, makanan khas ini juga disajikan untuk acara adat masyarakat Batak atau saat berkumpul bersama keluarga besar.

Arsik ikan mas selain sebagai kuliner khas daerah di kawasan Danau Toba,juga digunakan sebagai makanan khusus dalam acara adat seperti perkawinan atau syukuran yang dilaksanakan dalam adat Batak.

Untuk mendapatkan makanan khas arsik baik ikan mas,ikan nila dan daging tidak sulit,karena sebagian besar restoran atau makanan khas Batak menyajikannya sebagai menu utama.

Namun restoran yang menyajikan masakan nasional saat ini juga sudah banyak menyajikan ikan mas arsik dan ika nila sebagai salah satu menunya.

Salah seorang ibu yang sudah berpengalaman membuat masakan khas arsik,Rosa Sinaga,warga Parapat,Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun mengatakan,arsik kurang enak rasanya jika bumbunya diolah dengan penggiling elektronik atau blander.

"Arsik akan sangat lezat rasanya jika bumbunya digiling dengan tangan dan menggunakan gilingan batu dan dimasak dengan kayu api," ujar Rosa.

Namun kebanyakan orang memask arsik dengan menggunakan bumbu jadi yang dibeli di pasar dan memasaknya dengan kompor gas, dan dicampur penyedap rasa,sehingga cita rasanya kurang khas dan enak.

Kelezatan arsik tercipta berkat perpaduan bahan utama berupa ikan mas atau ikan nila segar dan rempah-rempah khas Batak.

Rempah ini yang menjadi komponen tak tergantikan. Bahan khas dari wilayah pegunungan Sumatera Utara ini yang memberikan rasa unik.

Cara memasaknya ikan mas diletakkan di wadah atau kuali, kemudian diberi bumbu merah dan air hingga hampir menutupi ikan.

Awal pemasakan akan membutuhkan api besar hingga mendidih, lalu dikecilkan. Kemudian ikan dimasak dalam waktu lama di atas api kecil hingga matang dan lembut.

Ikan mas arsik biasa dimasak hingga air hampir habis atau saat ikan masih basah – ini tergantung dengan kebutuhan.

Untuk ikan yang dimasak kering biasanya dimaksudkan agar lebih awet atau supaya tidak mudah hancur.

Jika ingin mencoba bagaimana uniknya cita rasa ikan mas atau ikan nila arsik ,bila berkunjung ke kawasan Danau Toba tidak ada salahnya mencoba. Horas...
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1483 seconds (0.1#10.140)