Rilis Rekaman Video Penyitaan, Iran Sebut Kapal Perang Inggris Coba Intervensi

Senin, 22 Juli 2019 - 08:43 WIB
Rilis Rekaman Video Penyitaan, Iran Sebut Kapal Perang Inggris Coba Intervensi
Iran merilis video penyitaan kapal tanker Inggris Stena Impero. Foto/Istimewa
A A A
TEHERAN - Pasukan elite Garda Revolusi Iran (IRGC) merilis video detik-detik pasukan elit itu menyita kapal tanker Inggris Stena Impero. Kapal itu disita pasukan Teheran di Selat Hormuz, Teluk Persia, pada hari Jumat.

Dalam video yang diposting di dunia maya itu menunjukkan sebuah speedboat berhenti di samping kapal tanker Stena Impero yang berbendera Inggris. Kemudian pasukan yang mengenakan topeng ski dan membawa senapan mesin rappelling ke geladak dari helikopter. Ini sama dengan taktik yang digunakan oleh Marinir Inggris saat menyita sebuah kapal tanker Iran di lepas pantai Gibraltar dua minggu lalu.

Seorang juru bicara IRGC, Birgadir Jenderal Ramezan Sharif mengatakan, Teheran telah menyita kapal di Selat Hormuz meskipun sebuah kapal perang Inggris yang mengawal Stena Impero berusaha mencegahnya.

"Meskipun ada perlawanan dan campur tangan dari kapal perang Inggris, Garda Revolusi mampu membawa kapal tanker itu ke pantai," kata Sharif seperti dikutip dari Reuters, Minggu (21/7/2019).

Meski begitu, tidak ada kapal perang Inggris yang terlihat dalam video yang diposting oleh IRGC.

Sementara itu dikutip dari Telegraph, Inggris mengakui kapal perang terdekatnya berjarak satu jam dari kapal Stena Impero dan tidak dapat berbuat apa-apa untuk membantu.

Menteri Pertahanan Inggris, Penny Mordaunt mengatakan, insiden itu terjadi di perairan Oman dan merupakan tindakan bermusuhan. Tetapi ia mengatakan kapal fregat Tipe 23 Inggris, HMX Montrose berjarak 60 menit untuk dapat membantu Stena Impero ketika kapal itu dinaiki oleh IRGC

Kantor berita Iran, Fars melaporkan, IRGC mengambil kendali Stena Impero pada hari Jumat setelah bertabrakan dengan kapal nelayan Iran yang panggilan daruratnya diabaikan.

Kapal itu, tanpa membawa muatan, dibawa ke pelabuhan Iran di Bandar Abbas. Kapal itu akan tetap di sana dengan 23 krunya - 18 di antaranya orang India - sementara kecelakaan itu diselidiki, kantor berita Iran mengutip pernyataan dari kepala Pelabuhan dan Organisasi Maritim di provinsi Hormozgan selatan, Allahmorad Afifipour.

Ketegangan di Teluk melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Serangkaian serangan terhadap kapal tanker terjadi di Selat Hormuz yang menjadi jalur arteri pelayaran minyak dunia. Amerika Serikat (AS) menuding Iran berada di balik rangkaian serangan itu, namun dibantah oleh Teheran.

Eskalasi meningkat setelah Iran menembak jatuh sebuah pesawat drones AS. Presiden AS Donald Trump sempat memerintahkan serangan udara sebagai balasan sebelum kemudian membatalkannya di menit-menit akhir.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8104 seconds (0.1#10.140)