Menpar Arief Yahya Minta Danau Toba Bersih dari KJA

Jum'at, 19 Juli 2019 - 16:53 WIB
Menpar Arief Yahya Minta Danau Toba Bersih dari KJA
Menteri Pariwisata, Arief Yahya didampingi Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo saat memberikan keterangan soal KJA harus dibersihkan dari Danau Toba.(Foto/SINDOnews/Ist)
A A A
MEDAN - Untuk mendapatkan sertifikasi Unesco Global Geopark (UGG), Danau Toba harus zero keramba. Keramba Jaring Apung (KJA) masih disebut menjadi salah satu sumber kerusakan lingkungan di danau terbesar di Asia Tenggara, tersebut.

Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya ingin Danau Toba menjadi daerah zero keramba. Salah satunya sertifikasi Unesco Global Geopark ini juga mendorong zero keramba.

"Saat ini, Pemerintah sedang giatnya memperjuangkan Danau Toba masuk dalam UGG. Itu juga dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan dari wisatawan mancanegara yang bisa menghasilkan devisa. Kesejahteraan rakyat juga bakal meningkat jika pariwisatanya semakin maju," terangnya di Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (19/7/2019).

Arief mendorong regulasi soal keramba itu bisa dilakukan secepatnya. Meskipun, kata dia, keberadaan keramba bukan berarti mengganggu sertifikasi itu.

"Kalau kita tidak berani ke UGG maka pencemaran akan bertambah. Sama ini kalau kita analogikan, saya datang ke Danau Tondani, ada yang tanya, bagaimana menghilangkan enceng gondok. Saya bilang. Kalau tidak berani mengadakan event di Tondano se umur-umur, Tondano ini akan seperti ini. Hadapi saja. Undang saja Unesco. Jadi biarkan bersih nanti dengan sendirinya. Soalnya kalau gak bersih, gak keluar sertifikatnya," ujarnya.

Menurut Arief, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi juga didesak mengeluarkan regulasi soal KJA di Danau Toba. Pertimbangannya adalah, Danau Toba masuk dalam destinasi superprioritas, yang ditetapkan pemerintahan Joko Widodo.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7983 seconds (0.1#10.140)