Publik Harapkan Data yang Disampaikan Gubernur DKI Adalah Data Valid

Rabu, 13 Mei 2020 - 06:37 WIB
loading...
Publik Harapkan Data yang Disampaikan Gubernur DKI Adalah Data Valid
Hasnaeni Wanita Emas memberikan bantuan terhadap masyarakat yang ekonominya terdampak wabah Covid-19. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kasus virus corona di Ibu Kota lebih besar dari yang diumumkan. Jumlahnya diperkirakan mencapai 40-80 ribu kasus covid-19. Angka ini didapat dari hitung-hitungan kasus kematian yang diduga akibat corona.

Hal tersebut disampaikan Anies kepada media Australia, The Sydney Morning Herald, yang ditayangkan akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (11/5/2020).

'Wanita Emas' atau Hasnaeni menilai apa yang disampaikan Anies hanya berdasarkan asumsi, tak mengacu data yang valid.

"Kalau memang dia bilang begitu ke media Australia, ya seharusnya dia buka sendiri datanya. Kan bicara itu harus berdasarkan bukti dan data," ujar Hasnaeni, Selasa (12/5/2020). (BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Masa Kerja dari Rumah bagi ASN Kembali Diperpanjang)

Anies mendasarkan perkiraan jumlah sebenarnya dari kasus corona pada data pemakaman di Jakarta. Menurutnya, terjadi lonjakan angka pemakaman dari bulan Februari ke Maret.

Ia lalu mengasumsikan seluruh kematian tersebut akibat covid-19. Berdasarkan angka tersebut, jika dihitung dengan case fatality rate (CFR/tingkat kematian) antara 5-10 persen, kasus covid-19 sebenarnya di Jakarta mencapai 40-80 ribu kasus.

Menurut Hasnaeni, masih terdapat kelemahan-kelemahan dari data yang disampaikan Anies. Sebab ada kesimpulan yang menduga-duga bahwa seluruh kasus kematian di DKI merupakan akibat corona.

"Bicara kan harus ada bukti tertulis danotentik, nggak bisa hanya menduga-duga atau asumsi," jelasnya.

Hasnaeni menilai, Anies memiliki kewenangan yang luas di Jakarta. Ia juga mampu membuat kebijakan tersendiri dalam penanganan corona di DKI dan memiliki bekal anggaran yang tak sedikit.

Artinya, kata Hasnaeni seharusnya tidak ada alasan Anies mengeluhkan kondisi penanganan atau penyebaran corona, mengingat berbagai sumber daya yang dimiliki.
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2329 seconds (0.1#10.140)