Flu Singapura Serang Kota Medan, Dinkes Sumut Belum Terima Laporan

Senin, 15 Juli 2019 - 15:53 WIB
Flu Singapura Serang Kota Medan, Dinkes Sumut Belum Terima Laporan
Kasi Pencegahan dan Pengendalian penyakit menular Dinkes Provinsi Sumut, dr Yulia Maryani MKes saat memberikan keterangannya. (Foto/SINDOnews/Andi)
A A A
MEDAN - Flu Singapura yang menyerang anak-anak 5 tahun keatas semakin merebak di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumut dan Dinkes Kota Medan menyebut belum ada menerima laporan terkait merebaknya flu Singapura di Kota Medan.

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian penyakit menular Dinkes Provinsi Sumut, dr Yulia Maryani mengatakan sejauh ini dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumut belum mendapatkan laporan adanya warga yang terserang flu Singapura itu.

"Tapi walaupun begitu kita dari Dinkes Provinsi tetap berkoordinasi dengan Dinkes Kota Medan atau Kabupaten lainnya," jelasnya kepada SINDOnews, Senin (15/7/2019).

Dikatakannya, karena beberapa warga ada laporan yang menyerupai flu Singapura itu, sehingga Dinkes Provinsi bersama Dinkes Kota Medan masih mencari tau informasi itu.

"Kita juga melakukan koordinasi dengan layanan yang ada di Kota Medan seperti Rumah Sakit, Klinik-klinik dan Puskesmas yang ada. Di layanan itu lah banyak warga yang datang dan berobat. Dari situ lah akan kita telusuri, seperti ada warga yang terkena di kawasan Medan Johor. Ternyata setelah dicek ke lokasi, tidak dijumpai nama, alamat identitas si penderita dengan akurat," ujarnya.

Dia menjelaskan flu Singapura itu, menurut dokter spesialis anak yakni berupa virus yang dapat disembuhkan dengan sendiri tergantung dari daya tubuh perorangan itu. Banyak dijumpai memang flu Singapura ini pada anak usia 5-9 tahun dan dewasa juga bisa terkena.

"Kalau kena itu ciri-cirinya sama semua dengan flu lainnya, itu ada demam, nafsu makan menurun, dan khasnya lagi flu Singapura ini dijumpai adanya bintik-bintik di sekitar tangan, mulut seperti sariawan. Memang itu banyak anak-anak dirawat karena dehidrasi, tidak mau makan dan minum sehingga cairan tubuhnya berkurang. Itu lah anak-anak yang diduga terkena flu Singapura itu dirawat. Masa inkubasinya satu Minggu dan dapat sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang ada," ungkapnya.

Dia menuturkan untuk pencegahan terkenanya flu Singapura itu yakni menjaga kebersihan, untuk itu harus cuci tangan, banyak minum. "Pengaruh cuaca sangat berpengaruh terhadap penyakit, karena musim kemarau dan musim hujan, harus diwaspadai dengan kondisi cuaca ekstrem seperti ini," tuturnya.

Diharapkan, sambung Yulia, jika anak yang sudah terkena dugaan flu Singapura itu jangan sekolah dulu. "Karena bisa terkena dengan lingkungan sekitarnya. Penularannya itu bisa dari udara, bisa terpapar langsung kontak dengan anak tersebut seperti bersentuhan," pungkasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2558 seconds (0.1#10.140)