Pantau Persiapan Haji, Tiga Menteri Gelar Rakor di Mekkah

Selasa, 30 April 2019 - 16:50 WIB
Pantau Persiapan Haji, Tiga Menteri Gelar Rakor di Mekkah
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama Menko PMK Puan Maharani dan Menteri Kesehatan Nilla F Moeloek menggelar rapat koordinasi di Wisma Haji, Mekkah, Arab Saudi, Senin (29/4/2019) waktu setempat. FOTO/IST/Kemenag
A A A
JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Menteri Kesehatan Nilla F Moeloek menggelar rapat koordinasi di Wisma Haji, Mekkah, Arab Saudi, Senin (29/4/2019) waktu setempat.

Rapat membahas kesiapan penyediaan layanan haji di Arab Saudi, termasuk untuk tambahan 10.000 kuota yang telah diberikan Raja Salman kepada Presiden Joko Widodo.

Rapat juga dihadiri Dubes RI di Saudi Agus Maftuh, Konjen RI di Jeddah Muhammad Hery Saripudin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali beserta jajarannya, tim Kemenkes, serta Konsul Haji KJRI Endang Jumali dan jajaran Kantor Urusan Haji (KUH).

"Kebijakan tambahan kuota 10.000 dikhususkan untuk lansia dan pendamping. Kita tetap fokus pada layanan, walaupun ada penambahan kuota 10.000. Ini penting agar tidak terjadi penurunan kualitas layanan kepada jemaah," kata Menag di Mekkah dalam siaran persnya, Selasa (30/4/21019)

Menurut Menag, rapat menyepakati bahwa penempatan jemaah yang masuk dalam kuota tambahan tetap mengacu pada sistem zonasi di Makkah, dimana penempatan jemaah dikelompokkan zonasinya berdasarkan embarkasi. Ada tujuh zona, yaitu:

1. Syisyah: Embarkasi Aceh (BTJ), Medan (KNO), Batam (BTH), Padang (PDG), dan Makassar (UPG)

2. Raudhah: Embarkasi Palembang (PLM) dan Jakarta – Pondok Gede (JKG)

3. Misfalah: Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS)

4. Jarwal: Embarkasi Solo (SOC)

5. Mahbas Jin: Embarkasi Surabaya (SUB)

6. Rei Bakhsy: Embarkasi Banjarmasin dan Balikpapan

7. Aziziah: Embarkasi Lombok (LOP)

"Layanan katering dan transportasi bus shalawat di Makkah juga mengacu pada ketetapan awal, hanya jumlahnya disesuaikan dengan adanya penambahan kuota," katanya.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar menambahkan, sampai saat ini, persiapan layanan di Makkah sudah hampir final, baik akomodasi, katering, maupun transportasi.

"Total layanan di Mekkah sudah 95% siap, termasuk dengan kuota tambahan. Untuk layanan di Madinah, masih proses akhir untuk yang penambahan kuota," katanya.

Selepas rakor, Menko PMK, Menag, dan Menkes bersama tim penyedia layanan dan KUH meninjau kesiapan dan kualitas hotel yang akan ditempati jemaah haji Indonesia. Besok, rombongan dijadwalkan akan bertolak ke Madinah. "Di Madinah, akan ada peresmian Kantor Kesehatan Haji Indonesia yang baru," tutup Nizar.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7738 seconds (0.1#10.140)