Tiga Mahasiswa USU Ciptakan Pembasmi Nyamuk Elektrik Ramah Lingkungan

Rabu, 10 Juli 2019 - 16:54 WIB
Tiga Mahasiswa USU Ciptakan Pembasmi Nyamuk Elektrik Ramah Lingkungan
Tiga mahasiswa Universitas Sumatera Utara (Utara) Medan menciptakan alat elektrik pembasmi nyamuk yang ramah lingkungan. Foto/Ahmad Ridwan Nasution
A A A
MEDAN - Ada 3 mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) Medan berhasil menciptakan alat elektrik pembasmi nyamuk menggunakan ekstrak daun salam dan daun alpukat yang ramah lingkungan.

Pembasmi nyamuk elektrik ini bekerja menggunakan sensor frekuensi berbasis mikro kontroler yang bekerja mendeteksi nyamuk dari jarak satu meter.

Ketiga mahasiswa USU ini, Soni Febriga Saragih, Vebta Yuanto Hulu dan Yensriwila Saragih. Ketiganya menciptakan smart spray killing musquitos atau smile use yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Karena menggunakan ekstrak dedaunan sebagai pembunuh nyamuk.

Alat elektronik pembasmi nyamuk ini bekerja saat nyamuk mendekat, alat elektronik ini langsung menyemprotkan ekstrak daun salam dan daun alpukat yang mengandung flaponoid ditambah dengan cairan etanol. Semua dedaunan ini dihaluskan dan diambil ekstraknya, ekstrak daun salam dan daun alpukat ini dikenal sangat ampuh membunuh nyamuk dalam waktu cepat.

Smart spray killing musquitos dibuat menggunakan kayu triplek berbentuk persegi empat. Di dalamnya menyimpan sejumlah komponen elektronik yang sudah diprogram, lampu sinar ultraviolet, dan spray pewangi ruangan yang telah dimodifikasi.

Menurut salah satu mahasiswa pencipta alat pembasmi nyamuk elektrik, inovasi ini berawal dari meningkatnya kasus demam berdarah yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti. "Diharapkan dengan adanya inovasi ini, kasus demam berdarah di Indonesia dapat ditanggulangi," kata Soni Febriga Saragih.

Rencananya setelah dilakukan penelitian dan penyempurnaan cara kerja alat smart killing musquitos atau smile use ini, pihak USU akan memproduksinya secara massal untuk diperjualbelikan kepada masyarakat.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5999 seconds (0.1#10.140)