Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia Jelajahi Danau Toba

Minggu, 07 Juli 2019 - 22:44 WIB
Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia Jelajahi Danau Toba
Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia dari Udara, Rimba dan Laut URaL SMA Negeri 28 Jakarta melakukan ekspedisi dengan menelusuri Perairan Danau Toba di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, pada 2-9 Juli 2019,mendatang.(Foto/SINDOnews/Ist)
A A A
SAMOSIR - Tim Ekspedisi Kayak Pelajar Indonesia dari Udara, Rimba dan Laut URaL SMA Negeri 28 Jakarta, melakukan ekspedisi dengan menelusuri Perairan kawasan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), yang dilaksanakan sejak 2-9 Juli 2019, mendatang.

Tim Kayak URaL menurunkan 6 atlit terdiri, 4 pria dan 2 perempuan, bersama 4 tim Sosiologi Pedesaan dan 2 suport. Seluruhnya merupakan pelajar SMA Negeri 28 Jakarta. Kegiatan ini, mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir dan Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI.

Pembina URaL SMA Negeri 28 Jakarta Nila Kusumawardhi, mengatakan untuk melakukan ekspedisi Danau Toba dengan sampan Kayak dilakukan persiapan ekstra dengan menggelar latihan terlebih dahul di danau buatan di Jati Jajaran dan Pantai Mutiara, Depok.

"Sekali latihan bisa 15 kilometer. Kemudian untuk safety diri sendiri secara tim, ada latihan berdampingan untuk 2 kayak," jelasnya kepada wartawan di Samosir, Minggu (7/7/2019).

Dengan persiapan itu, lanjut Nila, Tim Kayak URaL SMA Negeri 28 Jakarta mampu memecahkan rekor MURI dengan mengelilingi lingkar dalam Danau Toba sejauh 135 kilometer.

"Tujuan kita menggelar ekspedisi ini di Danau Toba untuk memecahkan rekor di Indonesia maupun Dunia dan meraih MURI," ucap wanita yang sekaligus Alumni dari SMA Negeri 28 Jakarta itu.

Selain itu, tim URaL juga mempromosikan keindahan Danau Vulkanik Terbesar di Dunia dan mengkampanyekan safety pelayaran dan memberikan pengalaman baru dengan berolahraga kaya di Danau Toba. "Sejauh ini, ombak Danau Toba bersahabat ya. Ada rute-rute pengawal penuh, karena terbuka. Dimaksud terbuka perairannya luas, jadi perlu safety dengan pengawalan kapal," ungkap Nila.

Dikatakannya, saat melakukan ekspedisi, mereka mengutamakan keselamatan dengan melihat kondisi cuaca dan tingginya ombak. Aktivitas setiap harinya dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB. "Kita disiplin menghindari ombak tinggi, sore sudah stop. Antisipasi cuaca, lihat kondisi air dan kita kordinasi dengan Basarnas. Kawalan kapal kita siap," sebut Nila.

Dia menambahkan ekspedisi ini juga memperkenalkan kayak sebagai olahraga petualang alternatif. "Selama ini, orang kenal hutan, gunung dan pajak tebing. Kan Indonesia 2/3 air kenapa tidak kita kembangkan. Kemudian, Danau Toba destinasi unggulan yang harus kita ekspedisi," pungkasnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9543 seconds (0.1#10.140)