Saat Tertidur Pulas Leher Arofona Ditebas Anak kandungnya, Ini Kronologinya

Sabtu, 06 Juli 2019 - 20:44 WIB
Saat Tertidur Pulas Leher Arofona Ditebas Anak kandungnya, Ini Kronologinya
HH, pelaku yang memenggal kepala ayah kandungnya diperiksa di Mapolres Nias, Kota Gunungsitoli, Sumut.(Foto/Ist)
A A A
GUNUNGSITOLI - Tindakan Hepriaman Harefa (HH) alias Boi (29), mengejutkan warga Desa Madula, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara (Sumut).

Apalagi caranya terbilang sangat sadis, yakni menebas leher korban yang juga ayah kandungnya Arofona Harefa alias Arman (64) dengan kapak hingga putus.

Menurut istri korban Nurzanah Harefa (63), kronologi kejadian berawal saat suaminya sedang tidur di kamar, Jumat (5/7/2019). Sekitar pukul 18.30 WIB, anak ketiganya itu sempat mengeluh kepadanya bahwa kepalanya pusing sekitar pukul 18.30 WIB.

Nurzanah lalu menawarkan untuk memijat kepala putranya yang pusing. Namun, pelaku menolak. Dia justru meminta sang ibu berdoa untuknya agar penyakitnya sembuh. Setelah itu, dia pamit masuk ke kamar.

Tidak lama kemudian, Nurzanah akan ke dapur untuk mengambil sapu. Tiba-tiba, pelaku mencegatnya di pintu dapur. Dia melarang ibunya masuk. Karena tetap dilarang ke dapur, Nurzanah dan putranya sempat saling dorong.

Nurzanah akhirnya bisa masuk ke dapur setelah mendorong Hepriaman. Saat itulah, dia sempat melihat suaminya yang sebelumnya sedang tidur di kamar, bersimbah darah. Dia melihat kepala suaminya sudah terpisah dari lehernya dan berada di bagian kaki.

Karena panik dan syok, Nurzanah spontan berteriak. Dia memanggil tetangga dan memberitahu bahwa anaknya telah membunuh ayahnya. Tetangga korban kemudian mendatangi rumah korban dan melihat korban sudah tewas dengan kepala yang terpisah dari badan.

Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Dalam waktu tidak lama, polisi datang ke lokasi dan menangkap pelaku saat berdiri di jalan, tepat di depan rumah korban.

Sementara Kepala Desa Madula, Exsodius Lalaziduhu Harefa mengatakan, sebelum kejadian pelaku dan korban memang sempat bertengkar. Korban kemudian masuk ke kamar untuk berbaring di tempat tidur. Tidak lama kemudian, pelaku menyusul korban masuk ke dalam kamar.

“Pelaku masuk ke dalam kamar ayahnya sambil membawa senjata tajam dan menebas leher ayahnya yang sedang berbaring di tempat tidur,” katanya.

Akibat dibacok pelaku, korban tewas dengan kondisi kepala terpisah dari badan. “Saat kejadian, keluarga lainnya yang tinggal di rumah tersebut sedang berada luar sehingga hanya pelaku dan korban yang ada di rumah,” katanya.

Wakapolres Nias Kompol Elizama Zalukhu mengatakan, selama ini hubungan antara pelaku dan ayahnya tidak harmonis. Pelaku yang selama ini sudah kesal pada ayahnya kemudian membunuhnya. Dia menebas leher ayahnya hingga putus menggunakan kapak, saat sedang tidur di kamar. Namun, pelaku juga diduga mengalami gangguan jiwa.

“Motifnya untuk sementara karena anak dan ayahnya tidak harmonis. Korban ini sudah tua sehingga mungkin mulai pikun. Sementara pelaku mungkin sering kesal dan akhirnya terjadilah pembunuhan itu,” kata Elizama.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3955 seconds (0.1#10.140)