Pencopotan Toto Sunanto dari Ketua DPD Golkar Kota Cirebon Sudah Tepat

JAKARTA - Pencopotan Toto Sunanto dari jabatannya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon dinilai langkah yang tepat sebagai upaya perbaikan roda organisasi partai.

Pencopotan merupakan upaya penyelamatan partai bukan bagian dari politik dukung-mendukung kekuatan yang saat ini mulai ramai di Partai Golkar.

Penilaian itu disampaikan caleg Partai Golkar dapil Jawa Barat 12 yang meliputi Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon, Kemas Ilham Akbar dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (6/7).

Menurut Ilham, proses pencopotan Toto dari jabatannya sebagai Ketua Partai Golkar Kota Cirebon sebetulnya sudah diusulkan sejak lama. Bahkan sejak bergulirnya Pilwakot Cirebon, desakan pencopotan itu sudah pernah disampaikan ke DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat. Cuma pada saat itu waktunya berdekatan dengan penyelenggaraan Pileg 2019.

"Desakan pencopotan saudara Toto ini sudah lama disampaikan, cuma puncaknya waktu Pileg kemarin. Intinya tindakan DPD Provinsi Jawa Barat mem-Plt kan saudara Toto itu langkah yang sangat tepat. Saudara Toto telah gagal menjalankan roda organisasi dengan baik," katanya.

Ilham mengatakan, pada Pileg 2019, dirinya beserta caleg Partai Golkar baik tingkat pusat dan provinsi dan sangat sulit sekali mendapatkan data C1. Bahkan ia juga menyaksikan tidak ada satupun saksi Partai Golkar di kota Cirebon saat Pileg 2019.

Silahkan saja bisa ditanyakan keseluruh caleg dan fungsionaris Partai Golkar di Kota Cirebon," ujarnya.

Meski setuju penonaktifan Toto Sunanto dari jabatannya, Ilham yang juga Bendahara Umum BMK Kosgoro 1957 meminta semua pihak menahan diri.

"Saya berharap supaya penunjukan Plt ini jangan dipolitisir apalagi dikaitkan dengan apa yang sedang terjadi di lingkar elite Partai Golkar. Yang pasti, demi Golkar di kota Cirebon ke depan, apa yang dilakukan oleh DPD 1 Provinsi Jawa Barat sudah tepat," tegasnya.