Pertemuan Jokowi-Prabowo Sebaiknya Alamiah Jangan Didramatisasi

Jum'at, 05 Juli 2019 - 10:51 WIB
Pertemuan Jokowi-Prabowo Sebaiknya Alamiah Jangan Didramatisasi
Pengamat Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad menyarankan agar pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi berlangsung alamiah dan tidak didramatisasi.(Foto/SINDOnews)
A A A
JAKARTA - Pengamat Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad menganggap, pertemuan presiden terpilih Jokowi dan Prabowo Subianto pada bulan ini harus disambut positif semua pihak. Meskipun rencana pertemuan keduanya dimaknai beragam oleh publik.

"Pertemuan elit politik sering kali bermakna simbolik belum otentik. Karena ada skeptisme harmoni antara yang nampak di depan panggung dengan yang di belakang panggung," kata Suparji, Jumat (5/7/2019).

Suparji meyakini, pertemuan Prabowo dan Jokowi sudah banyak ditunggu publik dengan harapan bisa menandai adanya keselarasan dalam menerima hasil pilpres serta terkendalinya ketidakpuasan politik.

Dalam perspektif publik, kata dia, pertemuan dua tokoh nasional tersebut bisa dinilai variatif yakni pada satu sisi akan mengapresiasi positif, tetapi di sisi lain mereka belum bisa menerima hasil pilpres secara utuh. "Hendaknya pertemuan terjadi secara alamiah, jangan terlalu didramatisasi. Artinya terjadi dengan legowo," ujarnya.

Jika dalam pertemuan Jokowi dan Prabowo berujung pada kesepakatan-kesepakatan politik yang ditandai dengan bagi-bagi kursi kabinet, hal ini dianggap lumrah. "Bagian ini juga bisa pertanda terjadinya penyelesaian secara proporsional politik tetapi mengabaikan adanya perimbangan demokrasi," pungkasnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9882 seconds (0.1#10.140)