Mantan Kepala BIN Marciano Norman Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Pusat

Selasa, 02 Juli 2019 - 20:33 WIB
Mantan Kepala BIN  Marciano Norman Terpilih Jadi Ketua Umum KONI Pusat
Marciano Norman. (Foto/SINDOphoto/Dok)
A A A
JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)Letjen TNI (purn) Marciano Norman terpilih sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat 2019-2023.

Marciano terpilih dalam Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) XIII tahun 2019 di Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (2/7/2019).

Sebagaimana dikutip Inews.Id, pria asal Banjarmasin ini terpilih tanpa melalui proses pemilihan lantaran sudah mengantongi lebih dari 70% suara.

Meski begitu, Musornas kali ini sempat diwarnai aksi walk out oleh sejumlah pemilik suara dari KONI provinsi dan cabang olahraga.

Suasana mulai memanas sejak pimpinan sidang sementara, yakni Wakil Ketua KONI Pusat I Nugroho membacakan tata tertib sekitar pukul 09.30 WIB kepada 101 voters yang berasal dari 34 KONI Provinsi serta 66 cabang olahraga.

Menurut Ketum KONI Sumatera Barat Syaiful Yahum, lebih dari 30 anggota sidang yang memiliki hak pilih memutuskan untuk meninggalkan ruangan.

Untuk KONI Provinsi ada sekitar 17 voters yang meninggalkan ruangan di antaranya Babel, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, dan sebagainya. Sedangkan untuk cabang olahraga ada sekitar 28 voters, di antaranya PB ISSI, PB Perserosi, dan lainnya.

Anggota sidang yang melakukan aksi keluar ruangan pertama kali adalah perwakilan KONI Sulawesi Utara Tony F Kullit. Dia menganggap, pimpinan sidang terlalu terburu-buru untuk mengetok palu padahal anggota sidang belum menyampaikan pendapatnya.

“Musyawarah itu sebetulnya harus didengar dari setiap anggota, setelah semua sudah diakomodir kita ambil solusinya. Itu musyawarah mufakat, bukan mempertahankan pendapat pimpinan sidang seperti ini,” kata Tony.

Selain itu Ketum KONI Sumatera Barat Syaiful juga melakukan aksi senada. Menurutnya, Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) telah melakukan pelanggaran anggaran dasar.

“TPP telah melakukan pemihakan pada salah satu calon dengan menggiring agar terjadi aklamasi. Lalu mendadak pada 25 Juli ada surat dari Tono Suratman yang saat ini sudah demisioner menyatakan bahwa Pak Muddai tidak lolos verifikasi,” ujar Syaiful.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia (PB Perserosi) Ganjar Razuni turut keluar ruangan. Ganjar mengutarakan bahwa fungsi TPP adalah menjaring bukan menyaring sehingga yang berhak menyaring dan menetapkan ketum adalah Musornas.

“Musornas itu implementasi dari kedaulatan anggota. Kedaulatan anggota itu yang dilanggar dan enggak dihargai oleh oknum, ketum, panitia, banyak kezoliman,” kata Ganjar.

Para anggota yang walk out berencana melaporkan dugaan pelanggaran tersebut kepada Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta akan membentuk Komite Olahraga Nasional (KON) sesuai dengan UU No.3 tahun 2005.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8681 seconds (0.1#10.140)