Juru Bicara Donald Trump Disingkirkan Pengawal Keamanan Korut

PYONGYANG - Pengawal keamanan Korea Utara menyingkirkan juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham saat pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin
Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, kemarin.

Juru bicara Trump yang baru itu didorong menjauh dari lokasi pertemuan ketika ia sedang berupaya memberikan akses kepada wartawan Amerika Serikat (AS) ke dalam pertemuan bersejarah tersebut.

Adegan konfrontasi fisik yang direkam saluran berita Korea Selatan, YTN dan menjadi viral, Grisham menempatkan dirinya di antara pengawal keamanan Korea Utara dan pagar. Dia memaksa membuka jalan bagi para wartawan Amerika dan Korea Selatan untuk lewat.

Komentator politik ternama, Edward Hardy, melalui akun Twitter-nya @EdwardTHardy ikut membagikan video kejadian yang dialami Grisham. "Inilah saat Juru Bicara Gedung Putih Stephanie Grisham terlibat perkelahian dengan pengawal keamanan Korea Utara yang menghalangi wartawan AS," tulis dia dalam keterangan video.

Mengutip CNN, Senin (1/7/2019), Grisham dan pengawal keamanan Korea Utara terlibat "perkelahian habis-habisan". Dia meninggalkan pertemuan itu luka memar. Namun, Grisham terlihat baik-baik saja ketika dia muncul bersama Trump beberapa menit kemudian.

Di ruang rapat terdekat, Trump dan Kim duduk untuk melakukan pembicaraan dadakan, yang diadakan setelah Trump membuat sejarah dengan menjadi presiden pertama AS yang melintasi perbatasan Korut yang dijaga ketat di Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea dan menginjakkan kaki di tanah Korea Utara.

Kedua pemimpin berjabat tangan setelah Trump menyeberangi perbatasan. Aksi Trump itu memicu kontak fisik di antara para wartawan yang berdesak-desakan demi mendapat gambar eksklusif.

Grisham secara resmi menggantikan Sarah Sanders sebagai Juru Bicara Gedung Putih pada hari Selasa (2/7/2019) besok. Dia juga akan mengisi posisi sebagai direktur komunikasi Gedung Putih.

Sebelum peran barunya, Grisham telah menjabat sebagai direktur komunikasi First Lady AS, Melania Trump, selama dua tahun terakhir.