Warga Lumajang Bernama Tuhan Kena Tipu Wanita Setengah Baya

Sabtu, 29 Juni 2019 - 20:42 WIB
Warga Lumajang Bernama Tuhan Kena Tipu Wanita Setengah Baya
Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban menunjukkan bukti penipuan yang dilakukan tersangka Retno (56). Foto/Ist.
A A A
LUMAJANG - Retno (56) tersangka penipuan terhadap Tuhan (39), warga Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, ternyata juga telah melakukan aksinya antar provinsi.

Kelakuan wanita setengah baya ini, diketahui setelah Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mengintrogasi perempuan yang katanya pengusaha tambang batu bara tersebut.

Bahkan, dihadapan Arsal, Retno mengaku pernah dipenjara di wilayah Jawa Barat, atas kasus yang sama. Dalam pengakuannya, saat itu dia menipu sebanyak dua kali sebesar Rp6 juta, dan Rp10 juta.

"Saya masih mendalami kasus yang menjerat Retno ini. Pada keterangan awal, dia mengaku merupakan warga Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedundung, Kabupaten Sampang, tetapi setelah diselidiki ternyata sudah lama tidak tinggal di sana," terangnya.

Perwira polisi yang juga menyandang gelar doktor bidang hukum bisnis ini mengaku, di media sosial perempuan setengah baya ini ternyata juga menjadi incaran banyak orang karena sejumlah kasus penipuan di Probolinggo, dan Jember.

Kasatreskrim Polres Lumajang, AKP Hasran Cobra menegaskan, pelaku akan dijerat pasal 378 KUHP. "Sejauh ini pelaku telah terjerat pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman maksimal empat tahun penjara. Namun demikian masih ada kemungkinan ia terjerat pasal lain, tergantung hasil penyelidikan," tuturnya.

Sebelumnya, Retno alias Siska ditangkap warga dan diserahkan ke polisi, karena berusaha menipu Tuhan, warga Kecamatan Pasirian, dengan mengaku memiliki tambang batu bara di Kalimantan, memiliki hotel serta memiliki tabungan sebanyak Rp115 milyar.

Pelaku menjanjikan uang Rp5 miliar, sebagai imbalan untuk Tuhan, apabila Tuhan bersedia menyenangkannya dengan menemaninya kemanapun dia mau.

Dari proses pemeriksaan awal, Retno mengatakan kalau sebelum ke Jawa Timur, dia bekerja di Sampit, Kalimantan. Pekerjaannya sebagai mucikari yang cukup dikenal.

Bahkan, kepada petugas dia mengaku memiliki 10 orang perempuan yang dipekerjakannya sebagai pemandu lagu di rumah karaoke dengan bayaran Rp1 juta. Namun, karena tempatnya bangkrut dia kembali ke Jawa Timur.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.8856 seconds (0.1#10.140)