PT Siantar Top Lebarkan Sayap Ekspor ke Timur Tengah dan Afrika

Jum'at, 28 Juni 2019 - 13:32 WIB
PT Siantar Top Lebarkan Sayap Ekspor ke Timur Tengah dan Afrika
PT Siantar Top Industri Tbk memperluas pasar ekspor di antaranya di wilayah Timur Tengah dan Afrika. Foto/Istimewa
A A A
SURABAYA - PT Siantar Top Industri Tbk pada 2019 akan memperluas pasar ekspor. Beberapa di antaranya adalah negara di wilayah Timur Tengah dan Afrika.

Kemudian di negara-negara Asia seperti Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Filipina dan beberapa negara lainnya. Dengan perluasan pasar ekspor tersebut, kontribusi ekspor terhadap total penjualan perseroan bisa mencapai 15%.

Direktur PT Siantar Top Industri Tbk Armin mengatakan, perluasan pasar ekspor ini juga bagian dari target perseroan agar kinerja penjualan tahun ini bisa naik mencapai 20%. Tak hanya memperluas pasar ekspor, pihaknya juga akan memperkuat pasar dalam negeri.

"Kami akan memperbanyak jaringan distribusi. Harapannya, semua daerah di Indonesia ada produk kami," kata dia seusai paparan publik di Surabaya, Jumat (28/6/2019).

Pada tahun 2018 lalu, produsen makanan ringan itu berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 17,95% secara tahunan menjadi Rp255,20 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp216,37 miliar.

Pertumbuhan laba bersih tersebut tidak sejalan dengan pencapaian penjualan perseroan yang justru sama dengan tahun sebelumnya.

Dimana perseroan membukukan penjualan sebesar Rp2,83 triliun pada 2018, sama dengan tahun sebelumnya. Penjualan ditopang oleh ekspor yang naik 20,75 persen secara tahunan menjadi Rp271,73 miliar.

Perseroan juga mencatat ada kenaikan harga jual rata-rata produk sepanjang tahun lalu. "Saat ini, hampir 90% penjualan kami ditopang pasar dalam negeri. Makanya, kami ingin ekspor naik dengan memperluas pasar luar negeri," kata Armin.

Tahun ini, emiten berkode saham STTP itu mengalokasikan belanja modal sebesar Rp442 miliar. Sebagian besar belanja modal digunakan untuk membayar obligasi jatuh tempo sebesar Rp300 miliar.

Belanja modal tahun ini berasal dari kas dan laba perusahaan serta pinjaman bank. Alokasi belanja modal ini meningkat 6,19% dibandingkan dengan belanja modal pada 2018 sebesar Rp417 miliar.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8887 seconds (0.1#10.140)