Tiket Mahal Picu Menurunnya Permintaan Avtur di Sumbagut

Selasa, 25 Juni 2019 - 19:57 WIB
Tiket Mahal Picu Menurunnya Permintaan Avtur di Sumbagut
Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) MOR I, M Roby Hervindo, memberikan penjelasan terkait menurunnya permintaan avtur di wilayah Sumbagut.(Foto/SINDOnews/M Andi Yusri)
A A A
MEDAN - Dampak dari kenaikan harga tiket menjadi salah satu pemicu menurunnya permintaan konsumsi bahan bakar avtur di Wilayah Marketing Operation Regional (MOR) I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Apalagi, selama periode lebaran terhitung sejak 1 Mei hingga 18 Juni 2019, permintaan atau konsumsi bahan bakar avtur di wilayah MOR I Sumbagut turun 20 hingga 24 persen.

Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) MOR I, M Roby Hervindo mengatakan penurunan konsumsi bahan bakar avtur di Sumbagut berdampak dari kenaikan harga tiket penerbangan, sehingga mengurangi jumlah penumpang.

"Meski mengalami penurunan, Pertamina memastikan ketersediaan avtur tetap terjamin. Apalagi, kita sudah menyiapkan penambahan atau peningkatan selama lebaran hingga 7 persen. Seperti ketersediaan BBM lain, stok avtur aman untuk 45 hari ke depan. Tetap aman jika ada lonjakan permintaan," terangnya kepada SINDOnews, Selasa (25/6/2019).

Dia menuturkan penurunan konsumsi avtur tersebut terjadi di wilayah Sumatera Utara (Sumut), Riau, Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh. Namun hanya di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) yang naik. "Di Kepri naiknya hanya satu persen," ungkap Roby.

Dijelaskannya, penurunan konsumsi bahan bakar avtur terjadi di Aceh turun 55 persen, Riau 25 persen, Sumbar 23 persen, dan Sumut turun 19 persen. "Sedangkan Kepri konsumsi bahan bakar avtur naik satu persen. Makanya kalau dirata-ratakan, ada penurunan konsumsi avtur di wilayah MOR I sebesar 20 hingga 24 persen," pungkasnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6755 seconds (0.1#10.140)