Tak Puas dengan Hasil Pijatan, Arma Tewas Dibunuh Pelanggannya

Kamis, 20 Juni 2019 - 17:14 WIB
Tak Puas dengan Hasil Pijatan, Arma Tewas Dibunuh Pelanggannya
Arma tewas di tangan GAS alias Gio (18), karena tidak puas dengan hasil pijatannya. (Foto/Ilustrasi)
A A A
DELISERDANG - Arma, perempuan yang bekerja sebagai tukang pijat tewas dibunuh pelanggan yang juga tetangganya di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (19/6/2019).

Arma tewas di tangan GAS alias Gio (18), karena tidak puas dengan hasil pijatannya.Kapolsek Kutalimbaru AKP Bitler Sitanggang mengatakan, korban tewas setelah dipukul oleh pelaku dengan kayu alu.

“Jadi tersangka saat itu lagi kusuk (pijat). Kata dia karena kekuatan dikusuk korban, dia langsung mengamuk dan seketika refleks dipukulnya korban. Terus dibunuhnya korban pakai kayu alu,” kata Bitler, Kamis (20/6/2019).

Peristiwa pembunuhan ini diketahui setelah salah seorang warga yang bernama Ulani br Sembiring datang ke rumah korban untuk memijat anaknya. Namun saat di rumah korban, Ulani menemukan Arma sudah tewas bersimbah darah. Ulani selanjutnya melapor kepada kepala lingkungan setempat yang kemudian meneruskan informasi itu kepada polisi.

“Kami mendapat informasi dari kepala dusun dan menurunkan anggota ke lokasi. Saat ditemukan, kondisi korban sudah dalam keadaan kaku telentang,” kata Bitler.

Petugas mendapati luka robek di dagu Arma. Di samping tubuhnya ditemukan ember hitam berisi alu. Pada kayu untuk menumbuk beras atau sayur itu terdapat bercak darah. “Kami menduga kayu itu yang digunakan untuk memukul korban,” ujar Bitler.

Penyelidikan pun dilakukan untuk mengungkap kasus pembunuhan itu. Sekitar 12 jam berselang, Gio diserahkan keluarganya. “Sekitar pukul 19.00 WIB, kepala dusun menghubungi kami agar menjemput pelaku. Tersangka kemudian kami boyong ke Polsek untuk dilakukan pemeriksaan,” kata Bitler.

Tak hanya menyerahkan tersangka, kerabat pelaku juga membawa barang bukti berupa kayu alu yang digunakan untuk memukul korban, baju, celana, dan sepatu Gio.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9294 seconds (0.1#10.140)